Sekjen PBB Desak Israel Membatalkan Rencana Aneksasi Tepi Barat
JAKARTA - Sekretaris Jenderal Persatuan Bangsa-Bangsa (PBB) Antonio Gueterres mendesak Israel untuk membatalkan rencana menganeksasi permukiman Tepi Barat. Ia menilai langkah Pemerintah Israel dapat mengancam perdamaian Palestina.
"Kita berada di saat-saat yang paling menentukan," kata Gueterres kemarin, dikutip laman PBB. "Jika diimplementasikan, pencaplokan akan menjadi pelanggaran paling serius terhadap hukum internasional," tambahnya.
Selain itu kata Gueterres rencana aneksasi Israel tersebut dapat mengancam prospek solusi kedua negara dan bisa merusak proses perundingan. Oleh sebab itu, "Saya meminta pemerintah Israel untuk membatalkan rencana pencaplokannya," kata Gueterres mendesak pemerintahan Benjamin Netanyahu.
Sementara itu Gueterres meminta mediator Timur Tengah --Amerika Serikat, Rusia, Uni Eropa dan PBB-- untuk mengambil peran mediasi yang telah diamanatkan dan menemukan kerangka kerja yang disepakati bersama untuk pihak terkait. "Tanpa prasyarat dengan kami (PBB) dan negara-negara utama lainnya," kata Gueterres.
Selain sekjen PBB, Ketua Liga Arab, Ahmed Aboul Gheit juga menyerukan hal senada. Menurutnya aneksasi Israel membahayakan perdamaian di Timur Tengah dan dapat memicu perang agama.
Baca juga:
Sebelumnya Kabinet Netanyahu mengatakan tengah bersiap untuk menggelar rapat pada 1 Juli. Membahas soal pencaplokan Tepi Barat, wilayah yang mereka rebut dalam perang 1967.
Rencana Israel tentu mendapat lampu hijau Pemerintah Presiden AS pada rencana aneksasinya tersebut. Sekretaris Negara AS Mike Pompeo pada Rabu kemarin mengatakan bahwa memperpanjang kedaulatan Israel adalah sebuah keputusan yang dibuat untuk warga Israel.