Bahas Situasi di Afghanistan, Putin dan Erdogan Perkuat Koordinasi Bilateral
JAKARTA - Presiden Rusia, Vladimir Putin, dan Presiden Turki, Tayyip Erdogan, membahas situasi di Afghanistan selama pembicaraan melalui telepon. Mereka sepakat untuk memperkuat koordinasi bilateral mengenai masalah di negara itu.
Hal itu disampaikan Kremlin dalam pernyataan pada Sabtu, 21 Agustus yang dilansir Antara.
Putin dan Erdogan menekankan, prioritas mereka adalah upaya kontra-terorisme dan memerangi perdagangan narkoba, demikian disampaikan Kremlin.
Militan Taliban menguasai Kabul pada akhir pekan lalu, dan hal itu telah membuat ribuan warga sipil dan sekutu militer Afghanistan melarikan diri ke tempat yang aman.
Baca juga:
- Penerbangan Komersial dari China ke AS Meningkat Tajam, Harga Tiketnya Jadi Tidak Rasional hingga Rp354 Juta!
- Korban Banjir di Batubara Sumut Bisa Tersenyum sebab Kapolda Beri Bantuan Paket Sembako
- Tim Gabungan BKSDA Sumbar Tangkap 2 Pelaku Penjual Tulang Harimau
- Kabar Bahagia dari Sulteng: Sudah 28.203 Orang yang Sembuh dari COVID-19
Erdogan menyuarakan harapan untuk transisi yang lancar di Afghanistan dan menekankan pentingnya bagi Taliban untuk tidak mengulangi kesalahan sebelumnya dan menepati janji mereka dengan suatu pendekatan etnis yang inklusif.
"Pemerintah baru yang akan dibentuk di Afghanistan harus inklusif dan mewakili keragaman rakyat Afghanistan," kata Erdogan kepada Putin menurut pernyataan yang dikeluarkan setelah panggilan telepon antara kedua presiden tersebut.
Pada Rabu, 18 Agustus, Erdogan mengatakan Turki masih berniat untuk menjaga keamanan di bandara Kabul setelah para pejuang Taliban menguasai ibu kota Afghanistan.