9 Tahun di Indonesia, Pengungsi Afghanistan Merasa Diabaikan
JAKARTA – Para pengungsi dari negara Afghanistan di posko pengungsian eks gedung Kodim, Kalideres, Jakarta Barat, berharap konflik di negaranya bisa terselesaikan dengan bantuan dari berbagai pihak.
Wahid Ali selaku koordinator pengungsi menjelaskan, para pengungsi asal Afghanistan yang ada di Kebon Sirih dengan pengungsi di eks gedung Kodim Kalideres, tidak ada bedanya, hanya saja status pendaftarannya yang sudah terdata ata belum.
Masih kata Wahid, yang ada di posko penampungan Kalideres sudah didaftarkan di UNHCR Kebon Sirih, Jakarta Pusat.
Baca juga:
"Pengungsi dari 2018 mereka ada disini. Pengungsi Afghanistan di Kalideres berbeda dengan pengungsi Afghanistan di UNHCR Kebon Sirih. Saat ini, pengungsi di UNHCR Kebon Sirih masih ada dan di Kalideres masih ada," ujarnya.
Meski demikian, para pengungsi belum mendapatkan apa yang mereka inginkan ketika berada di Indonesia. Bahkan, mereka juga tidak menghendaki berada di Indonesia sebagai pengungsi.
"Alasannya (berada di pengungsian) semua dunia tahu kondisi Afghanistan bagaimana?. Coba lihat di Afghanistan kondisinya bagaimana?," katanya.
Wahid mengatakan sejak dirinya tinggal selama 9 tahun, para penggungsi Afghanistan tidak pernah mendapatkan apa yang mereka harapkan dari Indonesia dan Afghanistan.
"Dari 9 tahun saya tinggal di Indonesia, harapan sudah saya sampaikan tapi hasilnya tidak ada. Tinggal di Kalideres sudah 2 tahun lebih," kata Wahid.