Formula E Dianggap Tak Punya Sense of Crisis, Wagub DKI Malah Singgung Olimpiade Tokyo

JAKARTA - Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria menanggapi kritikan yang dilontarkan Fraksi PDIP DPRD DKI bahwa ambisi penyelenggaraan Formula E di tahun 2022 membuktikan Pemprov tak memiliki sense of crisis.

Dalam hal ini, DKI tak mempertimbangkan kepekaan terhadap krisis yang dihadapi saat ini, yakni pandemi COVID-19. Membalas kritikan tersebut, Riza menyamakan penyelenggaraan Formula E dengan Olimpiade yang baru saja digelar di Tokyo.

"Olimpiade di Tokyo kemarin kan berlangsung dengan baik dan event internasional lainnya juga banyak yang tetap dilaksanakan," kata Riza di Balai Kota DKI, Jakarta Pusat, Kamis, 19 Agustus.

Riza memandang, atlet yang dipersiapkan untuk mengikuti ajang perlombaan mesti tetap diberi kesempayan untuk mengukir prestasi.

Yang jelas, kata Riza, selama pandemi masih berlangsung, penyelenggaraan kegiatan olahraga harus mengikuti protokol kesehatan.

"Semua event internasional di dunia kan tetap dijadwalkan sejauh dimungkinkan pelaksanaannya. Jangan karena pandemi COVID-19 kemudian mereka tidak mendapat kesempatan untuk mengukir prestasi. Namun, semua harus sesuai dengan protokol kesehatan," jelas Riza.

Lebih lanjut, Riza berharap tak ada lonjakan kasus COVID-19 yang kembali terjadi di tahun 2022, sehingga Formula E bisa terlaksana dengan lancar.

Mengingat, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan telah menerbitkan Instruksi Gubernur (Ingub) Nomor 49 Tahun 2021 tentang Penyelesaian Isu Prioritas Daerah Tahun 2021-2022. Salah satu program dalam Ingub tersebut adalah target penyelenggaraan Formula E pada Juni 2022.

Awalnya, Formula E direncanakan digelar pada Juni 2020. Namun, pandemi COVID-19 yang mewabah membuat Anies menunda gelaran ajang balap mobil bertenaga listrik tersebut.

"Insyaallah Formula E tetap dilaksanakan 2022. Insyaallah tidak ada kendala yang berarti. Mudah-mudahan juga tidak ada kasus yang luar biasa terkait COVID-19 di 2022," ungkap dia.