Binance Tunjuk Mantan Pejabat Keuangan AS sebagai Petugas Antipencucian Uang

JAKARTA – - Binance mengatakan pada Rabu 18 Agustus bahwa mereka telah menunjuk mantan penyelidik kriminal Departemen Keuangan AS sebagai petugas pelaporan pencucian uang globalnya. Ini menjadi bagian dari upaya Binance sebagai salah satu agen pertukaran mata uang kripto terbesar di dunia, untuk menemukan kembali dirinya sebagai perusahaan keuangan yang memenuhi aturan.

Pemerintah dan pengawas keuangan memberi perhatian lebih pada industri cryptocurrency, karena sering kali menerapkan aturan yang menimbulkan tantangan bagi agen pertukaran seperti Binance yang telah berkembang pesat di lingkungan yang sebagian besar tidak memenuhi aturan.

Dalam beberapa bulan terakhir, Inggris, Italia, dan Hong Kong mengatakan unit Binance tidak berwenang untuk melakukan aktivitas yang memenuhi aturan di pasar mereka. Sementara regulator keuangan Malaysia menegurnya karena beroperasi secara ilegal di negara itu. Bloomberg juga melaporkan awal tahun ini Binance sedang diselidiki oleh Departemen Kehakiman AS dan Internal Revenue Service.  

“Upaya saya akan difokuskan pada perluasan program anti pencucian uang dan investigasi internasional Binance, serta memperkuat hubungan organisasi dengan badan pengatur dan penegak hukum di seluruh dunia,” kata Greg Monahan, perwakilan baru dari Binance, dalam sebuah pernyataan.

Kepala eksekutif Binance, Changpeng Zhao, mengatakan bulan lalu jika dia ingin meningkatkan hubungannya dengan regulator. Ia juga mengatakan agen pertukaran tersebut akan meminta persetujuan mereka dan mendirikan kantor pusat regional.

Pernyataan hari Rabu mengatakan bahwa Binance telah menumbuhkan tim kepatuhan internasional dan dewan penasihat sebesar 500% sejak 2020. Tapi tidak semua karyawan baru-baru ini bertahan.

Brian Brooks, kepala eksekutif cabang AS Binance, dan sebelumnya bertindak sebagai Pengawas Keuangan AS dari Mata Uang, mengundurkan diri awal bulan ini, hanya tiga bulan setelah menjalankan tugasnya.