Trump Salahkan Biden sebagai Sebab Kebangkitan Taliban di Afghanistan
JAKARTA - Donald Trump menyalahkan Joe Biden atas kebangkitan Taliban di Afghanistan. Trump menyoroti pendekatan yang dilakukan Biden di Afghanistan.
"Jika saya masih jadi presiden, dunia akan melihat penarikan pasukan AS dari Afghanistan akan menjadi langkah yang dilakukan berdasarkan kondisi," tutur Trump, dalam sebuah pernyataan, dikutip AFP, Sabtu, 14 Agustus.
Trump juga menyebut keputusan menarik tentara AS dari Afghanistan oleh Biden sejak Mei lalu akan jauh lebih sukses jika dirinya masih memimpin AS. "Dan Taliban memahami ini lebih baik dari siapa pun."
Trump menyebut sempat berdiskusi langsung dengan para pemimpin Taliban. Di bawah kepemimpinan Trump, AS menengahi kesepakatan damai antara Afghanistan dan Taliban. Mediasi itu digelar di Doha tahun 2020.
Baca juga:
- Pengiriman Kargo ke Luar Negeri seperti China Jadi Andalan Garuda Indonesia Raup Pendapatan
- Rezim Militer Tolak Berikan Vaksin COVID-19 untuk Etnis Muslim Rohingya Tanpa Identitas Myanmar
- Kasus Berlanjut, Kini Nicki Minaj dan Suami Dituduh Intimidasi Korban Pelecehan Kenneth Petty
- Cruella 2 Dikonfirmasi Meski Sempat Bermasalah, Emma Stone Dipastikan Kembali
AS sepakat menarik semua pasukan dalam tenggar Mei 2021. AS meminta jaminan keamanan dari milisi Taliban sebagai imbalan. Taliban juga berjanji menggelar dialog damai dengan pemerintah Afghanistan. Tanpa serangan.
Selain itu Taliban dituntut menarik dukungan untuk kelompok-kelompok semacam Al Qaeda. Sejak kesepakatan itu, AS di bawah Trump memang memangkas jumlah pasukan dalam jumlah signifikan di Afghanistan.
Penarikan pasukan AS terus berlanjut, terutama setelah Trump kalah pemilu pada November 2020 lalu. Saat Biden menempati posisi Presiden AS per bulan Januari, ia menunda batas waktu penarikan pasukan AS dari Afghanistan.
Hal itu dilakukan Biden untuk peninjauan kebijakan lebih lanjut. Di bulan April Biden kemudian menyatakan rencana penarikan pasukan AS dari Afghanistan dilanjutkan. Biden menetapkan tenggat waktu hingga 31 Agustus.