Wali Kota Eri Cahyadi Target Surabaya Jadi Zona Kuning dalam Sebulan 

SURABAYA - Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi, menargetkan wilayahnya berubah status zonasi dari orange menjadi kuning dalam sebulan. Saat ini, Surabaya sudah berubah status dari sebelumnya zona merah menjadi zona oranye. 

"Senin depan ini, kami akan mengadakan rapat dengan Forkopimda semuanya, ini salah satu upaya untuk membahas bagaimana Surabaya ini segera turun, dari zona oranye menjadi zona kuning dalam waktu satu bulan," kata Eri, di Surabaya, Jumat, 13 Agustus.

Selain itu, kata Eri Cahyadi, pertemuan pekan depan itu juga akan membahas untuk memutus mata rantai penyebaran covid-19 di wilayahnya. Sehingga dirinya butuh banyak masukan, saran dari berbagai pihak agar Surabaya zona kuning bahkan hijau. 

Eri Cahyadi menganggap zona kuning itu penting, agar perekonomian kembali bergerak dan kesejahteraan warga Surabaya bisa segera terwujud. Makanya, ia bersama Forkopimda akan berjuang mati-matian untuk berada di titik tersebut.

"Gotong-royong adalah semangat bagi kami, dan itulah yang membuat kami terus bergerak. Fainsyallah kami dengan Forkopimda akan berjuang mati-matian," ujarnya.

Untuk mencapai zona kuning itu, orang nomor satu di Pemkot Surabaya ini akan memulai menekan covid-19 dimulai dari hulu hingga hilir. Misalnya mulai penyiapan Bed Occupancy Ratio (BOR) di setiap rumah sakit hingga rumah sehat di setiap kelurahan, serta menggencarkan sosialisasi kepada warga untuk tetap disiplin protokol kesehatan (prokes) dimana pun berada.

"Kalau hulunya kita potong dan hilirnya kita siapkan Insyaallah selesai. Untuk BOR, Alhamdulillah kita sudah siapkan," ujarnya.

Berdasarkan data yang tercatat, hari ini BOR di Surabaya sudah turun menjadi 65 persen. Kata Eri, angka tersebut dapat terus ditekan dengan menyediakan BOR yang mencukupi untuk pasien COVID-19.

Misalnya, RSUD dr Moh Sowandhie menyiapkan 50 persen BOR untuk pasien COVID-19, namun apabila tidak digunakan bed tersebut akan digunakan pasien dengan penyakit lain.

"Lalu untuk tambahan tenaga kesehatan (nakes) di Surabaya saya kira cukup karena nakesnya tidak hanya dari pemkot saja. Tetapi gabungan dari TNI, Polri dan klinik kejaksaan, lalu ada juga nakes dari RS se-Surabaya. Ini lah kegotong royongan," katanya. 

Untuk mensukseskan semua itu, Eri Cahyadi memohon doa warga Surabaya agar semua dapat berjalan lancar. Baginya, kebersamaan akan menjadi semakin baru apabila warga dan seluruh pimpinan bersatu berjuang menyusun langkah ke depan, terutama bagaimana mempercepat Surabaya menjadi zona kuning dan hijau ke depannya.

"Kami mohon doanya panjenengan semua. Kita merah putihkan hati kita. Kami jajaran pemkot terus berjuang bersama Forkopimda dalam menyusun langkah ke depan bagaimana zona kuning dan hijau, sehingga ekonomi Kota Surabaya bisa bergerak lagi," kata Eri.