Bumi Resources Minerals, Perusahaan Milik Konglomerat Aburizal Bakrie Ini Raup Pendapatan Rp88 Miliar dan Laba Rp52 Miliar
JAKARTA - PT Bumi Resources Minerals Tbk (BRMS) mencatat pertumbuhan kinerja pada semester I 2021. Pendapatan dan laba bersih perusahaan tambang tersebut menanjak signifikan di enam bulan pertama tahun ini.
Dalam laporan keuangan BRMS yang dipublikasikan di laman Bursa Efek Indonesia, dikutip Jumat 13 Agustus, laba bersih perusahaan milik konglomerat Aburizal Bakrie ini mencapai 3,63 juta dolar AS (sekitar Rp52 miliar) di semester I 2021. Jumlah ini melesat 280,31 persen dibandingkan dengan laba bersih perusahaan di semester I 2020 yang hanya 955.388 dolar AS.
Lonjakan laba bersih sejalan dengan pendapatan Bumi Resources Minerals yang juga melesat menjadi 6,12 juta dolar AS di semester I 2021. Realisasi ini melonjak 140 persen dibandingkan periode yang sama tahun 2020, di mana pendapatan BRMS hanya 2,55 juta dolar AS.
Selain ditopang pendapatan yang naik signifikan, lonjakan laba bersih BRMS juga berkat keberhasilan perusahaan mencetak laba usaha di enam bulan pertama tahun ini sebesar 1,59 juta dolar AS. Pada semester I 2020, BRMS masih mencetak rugi usaha sebesar 688.321 dolar AS.
Baca juga:
- RUPST Perusahaan Tambang Konglomerat Aburizal Bakrie Ini Setujui Rights Issue Rp1,6 Triliun
- Perusahaan Tambang Milik Konglomerat Aburizal Bakrie Ini Labanya Melesat 880 Persen di Kuartal I 2021
- Perusahaan Tambang Milik Konglomerat Aburizal Bakrie Ini Labanya Melesat 207 Persen di 2020
- Bumi Resources, Perusahaan Milik Konglomerat Aburizal Bakrie Ini Sumbang PNBP Rp9 Triliun, Lebih Besar dari Freeport
Mayoritas pendapatan BRMS atau sekitar 60 persen pendapatan berasal dari penjualan produk emas ke para pembeli termasuk PT Aneka Tambang Tbk dan PT Bhumi Satu Inti. Sementara itu, sisanya atau sekitar 40% berasal dari pendapatan jasa penasihat pertambangan terhadap Bellridge Holdings Limited.
Untuk tahun ini, BRMS juga masih fokus pada pembangunan pabrik pengolahan biji emas. Perusahaan menargetkan, pabrik tersebut dapat kelar pada Mei 2022 mendatang.
"Pabrik baru ini akan memiliki kapasitas untuk mengolah sampai dengan 4.000 ton bijih per harinya. Hal ini akan meningkatkan volume produksi emas kami secara signifikan pada semester kedua di tahun depan. Saat ini, kami masih memproduksikan emas dari pabrik pengolahan pertama dengan kapasitas pengolahan sekitar 500 ton bijih per hari sejak awal tahun 2020 lalu," ujar Direktur Utama BRMS, Suseno Kramadibrata, dalam keterangan tertulisnya.