Warganet Kecam Lomba Nulis BPIB 'Hormat Bendera Menurut Hukum Islam:' Islamophobia, Dangkal dan Cenderung Diskriminatif

JAKARTA - Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) dikecam warganet di Twitter. Kecaman ini menyusul kompetisi menulis tingkat nasional dalam memperingati Hari Santri Nasional 2021.

Tema dalam penulisan mengangkat soal hormat bendera menurut hukum Islam dan menyanyikan lagu kebangsaan menurut hukum Islam. Informasi soal lomba diunggah di akun Twitter resmi BPIB, @BPIPRI.

Twitter @BPIPRI

Salah satu kritik datang dari politisi Partai Gerindra Fadli Zon. Menurut Fadli, tema lomba menunjukan betapa dangkalnya BPIP memahami Islam dan Pancasila.

"Ini produk Islamophobia akut dan cenderung menuduh Islam mempermasalahkan hormat bendera dan lagu kebangsaan Indonesia Raya. Segeralah ganti agar tidak memecah belah bangsa," cuit Fadli, @fadlizon dikutip Jumat, 13 Agustus.

Tagar BPIP hingga berita ini diturunkan telah mendapat atensi dari warganet dengan 2.183 cuitan. Mayoritas mengkritik tema lomba.

"Harusnya Korupsi dalam pandangan BPIP Menelusuri akar korupsi dan lintasan sejarah," tulis akun @IhdaAr****

"Sekedar sharing ide buat mimin BPIP. Anak-anak santri NU,MU, anak2 gen Z, millenial, KPoppers, mereka concernnya ke topik: climate change, tanam mangrove, bantu covid lintas agama, dll. Coba topiknya kekinian: pandangan Islam ttg climate change, kerja lintas agama, dll," @ismail****

"BPIP buat lomba menulis temanya dangkal. cenderung diskriminatif dalam memahami islam & Pancasial. berkonotasi prasangka. memecah belah bangsa dan #islamophobia? #nalar...!?" cuit akun @ZAEf****. 

Untuk informasi, lomba ini memiliki total hadiah Rp50 juta. Dengan klasifikasi, pemenang pertama akan diberi uang pembinaan Rp7 juta berikut tropi dan sertifikat. Juara kedua uang pembinaan Rp.5,5 juta dan terakhir, juara 3 Rp.3,5 juta. 

"Juara harapan 1-10 ada uang pembinaan Rp750 ribu dengan sertifikat," demikian BPIB.