Artis Malaysia dalam Peredaran Narkotika di Jakarta
JAKARTA - Upaya penyelundupan narkotika semakin marak jelang pergantian tahun. Berbagai modus operandi dilakukan demi memuluskan peredaran. Di lain sisi, penindakan juga terus digencarkan untuk meredam aksi ilegal.
Satuan Reserse Narkoba Polres Metro Jakarta Barat mengungkap penyelundupan narkotika jenis sabu asal Malaysia. Seorang wanita berinisial DY (39) disebut sebagai pembawa barang haram dari Negeri Jiran. Bahkan, dia jugalah yang mengedarkan usai tiba di Jakarta.
Kasat Narkoba Polres Metro Jakarta Barat AKBP Erick Frendriz mengatakan, tersangka DY ditangkap di salah satu unit apartemen di bilangan Kota Tangerang. Penangkapan itu merupakan buntut dari penyelidikan panjang selama beberapa bulan.
Namun, polisi sempat tercengang lantaran saat penangkapan tak ditemukan keberadaan barang terlarang. Selanjutnya, pemeriksaan dan pengembangan segera dilakukan, termasuk mengorek keterangan dari DY tentang di mana lokasi penyimpanan narkotika.
Salah satu unit apartemen di kawasan Tangerang Selatan disebut sebagai gudang penyimpanan. Polisi pun menuju lokasi yang disebutkan. Di unit apartemen itu, polisi hanya menemukan beberapa kaleng coklat bubuk. Namun, kristal putih justru yang terlihat ketika kaleng dibuka.
Meski begitu, polisi belum mengungkap jumlah sabu yang ditemukan dengan alasan pendalaman terkait jaringan pengedar narkoba. "Anggota berhasil mengamankan beberapa kaleng bubuk coklat suplemen makanan Malaysia yang diduga berisikan narkoba jenis sabu," ucap Erick saat dikonfirmasi, Rabu, 11 Desember.
Artis Malaysia jadi tersangka
Walaupun jumlah sabu yang ditemukan belum dijelaskan, sempat dikatakan jika tersangka DY merupakan seorang publik figur di Malaysia.
Kapolres Metro Jakarta Barat Kombes Hengki Haryadi mengatakan, tersangka sempat berkiprah di dunia hiburan. Model dan pengisi acara televisi sempat menjadi profesinya sebelum menjadi pengedar narkoba.
"Tersangka DY merupakan mantan model. Tersangka juga pernah beberapa kali mengisi acara program televisi Malaysia," kata Hengki.