Tak Terbukanya Polri Soal Kasus Penyerangan Novel Baswedan
JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyebut jika Polri telah memiliki perkembangan terbaru, terkait kasus penyerangan air keras penyidik senior KPK Novel Baswedan. Hanya saja, belum ada keterangan pasti soal apa temuan terbaru yang diklaim dapat mengungkap dalang dibalik kasus tersebut.
Polri pun seolah menutup hasil perkembangan tersebut dengan terus memberikan keterangan yang sama secara berulang-ulang. Kabag Penum DivHumas Polri Kombes Asep Adi Saputra menyebutkan jika semua hasil perkembangan akan disampaikan secara mendetail pada waktunya.
"Nanti pada waktunya akan disampaikan kepada publik terkait dengan perkembangan hasil kerja tim teknis sehubungan dengan Peristiwa yang dialami sodara Novel Baswedan," kata Asep di Jakarta, Rabu, 11 Desember.
Baca juga:
Bahkan, ketika disinggung mengenai perkembangan yang telah didapat, Asep seolah menutup rapat mulutnya. Hanya dikatakan, jika perkembangan signifikan yang didapat Polri berkaitan dengan bukti-bukti sebelumnya.
Namun, pernyataan yang disampaikan itu tak menjawab pertanyaan soal perkemangan pengungkapan kasus penyiraman yang tak kunjung rampung selama lebih dari dua tahun lalu.
"Nanti kita tunggu dulu ya, pasti tim teknis akan menyampaikan sesuai dengan waktunya. Signifikan artinya sudah ada bukti-bukti perkembangan dari penyelidikan sebelumnya," tandas Asep.
Perkara penyiraman air keras yang dialami penyidik senior KPK Novel Baswedan tak kunjung terungkap. Kasus yang berawal pada 11 April 2017 itu telah sekitar dua tahun tak menemukan titik terang. Berbagai upaya dilakukan, mulai dari pembentukan tim penyelidik hingga masa tenggang waktu yang terus diperpanjang.
Namun, hasil serupa atau tak adanya perkembangan yang terus disampaikan berulang-ulang. Hingga akhirnya, awal Desember 2019, Jokowi memerintahkan Polri untuk mengusut tuntas perkara tersebut dalam hitungan hari.