Puskesmas Gapura di Sumenep Madura Terbakar, Wabub Dewi Pastikan Layanan Kesehatan Normal
JATIM - Wakil Bupati (Wabub) Sumenep Dewi Khalifah menyatakan layanan kesehatan dan penanganan COVID-19 di Kecamatan Gapura tidak terganggu dengan musibah kebakaran puskesmas.
"Meski Puskesmas Gapura mengalami kebakaran, layanan kesehatan tetap berjalan, karena di kecamatan ini ada dua puskesmas," kata Wabub Dewi saat meninjau lokasi kebakaran di Sumenep, Jawa Timur dilansir dari Antara, Senin, 9 Agustus.
Wabub Dewi menambahkan, kebakaran menghanguskan sebagian Puskesmas Gapura. Beberapa ruangan di puskesmas masih bisa digunakan untuk merawat pasien.
"Manfaatkan ruangan yang ada, dan rujuk ke puskesmas lain apabila tidak mencukupi," katanya.
Selain meninjau lokasi kebakaran, Dewi Khalifah juga sempat menyampaikan sosialisasi kepada masyarakat dan mengajak mereka untuk taat pada protokol kesehatan, guna mencegah penyebaran COVID-19 di wilayah itu.
Menurut dia, Kabupaten Sumenep awalnya termasuk kabupaten dengan jumlah penderita COVID-19 paling sedikit di Pulau Madura.
Baca juga:
- BMKG Minta Nelayan Waspadai Gelombang Tinggi di Perairan Selatan Banyuwangi hingga 7 Meter
- Empat dari 6 Nelayan Bintan Dilepaskan Pemerintah Malaysia
- Perjalanan Dinas Pegawai KPK Ditanggung Penyelenggara, Febri Diansyah Singgung Ada Prinsip yang Pudar
- KPK Usut Dugaan Korupsi dan Gratifikasi di Dinas PUPR Banjarnegara
Dalam perkembangannya, warga yang terpapar COVID-19 semakin banyak, bahkan Sumenep pernah menempati urutan pertama dalam jumlah kasus aktif di Pulau Madura, akibat masyarakat banyak yang abai pada protokol kesehatan.
"Oleh karena itu, mari kita sama-sama menjaga diri, dengan cara tetap patuh pada penegakan disiplin protokol kesehatan," ajak wabup.
Puskesmas Gapura di Kabupaten Sumenep, Pulau Madura, terbakar Senin hari ini sekitar pukul 02.00 WIB. Menurut hasil penyelidikan Polsek Gapura, musibah itu terjadi akibat adanya sambungan pendek arus listrik di bagian atap bangunan.
Beberapa alat yang ada di sejumlah ruangan di puskesmas itu hangus terbakar, termasuk arsip kantor dan data rekam medis sejumlah pasien.
"Kalau korban jiwa alhamdulillah tidak ada, dan kerugian material akibat musibah ini ditaksir mencapai Rp80 juta lebih," kata Kapolsek Gapura AKP Abd Salam.