Peter Gontha Beri Sinyal Diberhentikan dari Garuda Indonesia, Bagaimana dengan Yenny Wahid, Triawan Munaf hingga Chairal Tanjung?
JAKARTA - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir akan merombak jajaran direksi dan komisaris PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk dalam rapat umum pemegang saham (RUPS) yang akan digelar pada 14 Agustus mendatang. Salah satu agendanya adalah merombak direksi dan komisaris perusahaan maskapai pelat merah tersebut.
Komisaris PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk Peter Frans Gontha memberi sinyal bahwa ia akan diberhentikan dari jabatannya di perusahaan maskapai tersebut. Sinyal itu juga diungkapkan dalam unggahannya di media sosial Instagram @petergontha, Sabtu, 7 Agustus.
Dalam akun Instagramnya, Peter Gontha membagikan fotonya bersama jajaran Dewan Komisaris Garuda lainnya, yakni Elisa Lumbantoruan, Triawan Munaf, Zannuba Arifan alias Yenny Wahid, dan Chairal Tanjung.
Peter mengatakan sosok yang berdiri dalam potret itu akan segera pensiun dari perusahaan dalam RUPS Garuda pada 14 Agustus mendatang. Adapun sosok di tengah ialah dirinya.
"Foto ini saya terima dari Pak Triawan Munaf. 5 (lima) anggota Dewan Komisaris Garuda Indonesia. Yang pasti yg Tengah tanggal 14 Agustus akan berhenti / diganti / diberhentikan," tulis Peter, dikutip Senin, 9 Agustus.
Lebih lanjut, Peter pun menyatakan terima kasih atas kepercayaan yang diberikan oleh perusahaan dan masyarakat kepada dirinya selama menjalani karir sebagai komisaris Garuda Indonesia.
Pangkas jumlah komisaris
Garuda Indonesia sebelumnya memang berencana mengurangi jumlah anggota komisaris sebagai bentuk efisiensi. Langkah ini sebagai upaya untuk menyelamatkan maskapai penerbangan pelat merah dari jeratan utang Rp70 triliun.
Menteri BUMN Erick Thohir mengatakan bahwa pengurangan akan dilakukan hingga tiga orang anggota komisaris. Bahkan, pemegang saham mengusulkan komisaris hanya diisi dua orang saja.
Baca juga:
- Pesan Menyentuh Karyawan Garuda Indonesia untuk Presiden Jokowi: Kami Mohon Bantuan dan Dukungannya, Pak
- Pernyataan Menyentuh Dirut Garuda Indonesia: Industri Penerbangan Ada di Level Terendah Sepanjang Sejarah
- Garuda Indonesia Blak-blakan Tak Mampu Bayar Utang ke Pertamina dan Angkasa Pura, Nilainya Puluhan Triliun!
- Hancur-hancuran Garuda Indonesia, Punya Utang Rp70 Triliun, Kurangi Armada Pesawat hingga Tawarkan Pensiun Dini
Erick berujar langkah pengurangan komisaris akan dilakukan secepat mungkin. Bahkan, targetnya akan dilakukan dalam kurun waktu dua minggu ke depan, baik melalui skema Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) atau skema lainnya.
"Yang diusulkan (pengurangan komisaris) sangat bagus, kita harus puji, bahkan saya ingin nanti mengusulkan kalau bisa komisaris Garuda dua aja," tuturnya dalam konferensi pers di Gedung Kementerian BUMN, Jakarta, Rabu, 2 Juni.
Kata Erick, langkah pengurangan di kalangan petinggi perseroan juga perlu dilakukan seiring dengan adanya program pensiun dini bagi karyawan Garuda. Menurut dia, langkah ini dilakukan agar ada efisiensi beban gaji pejabat dan sekaligus keadilan bagi seluruh pekerjanya.
"Jangan yang tadi, misalnya ada tadi pensiun dini tapi komisaris ya tidak dikurangi, nanti kami kurangi. Jadi saya rasa nanti jumlahnya misalnya kurangi dua atau tiga orang. Nanti kita lakukan sesegera mungkin," katanya.