Anies Sebut Efek Pandemi COVID-19 Bisa Lebih Lama di Indonesia Dibanding Negara Maju
JAKARTA - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengatakan efek pandemi COVID-19 akan lebih lama bagi negara berkembang, termasuk Indonesia.
Sebab, penanganan ini tergantung dengan kapasitas keuangan dan sistem kesehatan yang ada di negara ini. Dan ini berbeda dengan dibanding dengan negara maju.
"Ketika berhadapan dengan suasana pandemi, ini salah satu persimpangan penting umat manusia sedunia. Efeknya akan lebih lama, lebih lama bagi negara berkembang seperti kita (Indonesia) karena kapasitas keuangan, kapasitas sistem kesehatan dan lain-lain," ungkap Anies dalam Peluncuran dan Bincang Buku Negara Bangsa di Simpang Jalan, Sabtu, 7 Agustus.
Baca juga:
- Anies Larang Anak Buahnya Syaratkan Vaksinasi untuk Penyaluran Bansos Warga
- Anies Targetkan Vaksinasi Dosis Ketiga Nakes Rampung Akhir Agustus
- BPK Temukan Anies Masih Salurkan KJP Plus ke Ribuan Siswa Sudah Lulus Senilai Rp2,3 Miliar
- Dear Anies Baswedan! Jakarta Diprediksi Tenggelam 10 Tahun Lagi, Segera Larang Pemompaan Air Tanah
Dalam menangani pandemi ini, lanjutnya, setiap negara akan selalu menemui persimpangan jalan. Ketika di hadapkan dengan hal tersebut, maka akan ada pilihan yang benar atau salah.
Anies mengatakan, ketika suatu kelompok memilih untuk mengutamakan kepentingan bersama, orang banyak, dan negara, maka pilihan persimpangan jalan sudah benar.
"Namun ketika pilihannya tidak mencerminkan itu (kepentingan untuk negara dan bersama), maka muncul problem," kata Anies.
"Sehingga, kita harus secara serius mengambil hikmah dari perjalanan selama ini. Kalau ketemu simpang jalan, apa yang harus dijadikan rujukan untuk ambil keputusan," tuturnya.