Dijuluki The Smiling Champion, Ini Rahasia Greysia dan Apriyani Tampil Enjoy di Lapangan

JAKARTA - Ketua KOI Raja Sapta Oktohari memberikan julukan The Smiling Champion untuk pasangan atlet bulutangkis ganda putri Greysia Polii-Apriyani Rahayu. Pasalnya, kedua selaku memulai ritual 'senyum' sebelum bertanding.

"Salah satu kelebihan mereka ini tak pernah mulai permainan sebelum mereka senyum. Itu kelebihan yang saya perhatikan. Jadi the smiling champion ini sebelum mulai senyum dulu baru mukul. Maka kita beri sebutan the smiling champion," ujar Okto dalam press conference peraih medali olimpiade Tokyo 2020 secara daring, Jumat, 6 Agustus.

Menanggapi julukan tersebut, Greysia Polii mengaku belajar dari salah satu pemain senior China, Gao Ling.

"Dia mau mati (dalam set pertandingan, red), mau apa, senyum terus, ketawa aja, (saya pikir, red) ini orang gak ada beban hidup, main enak banget. Nah saya belajar dari dia, ternyata itu bukan hanya bisa mem-boost diri sendiri supaya relax, tapi bisa terpancar ke partner sendiri. Sehingga partner bisa lihat bahwa temannya ini relax tapi sebetulnya tegang, dan itu bisa bantu ketegangan kita," ungkap Greys.

"Dan juga lawan jadi bingung, gimana caranya mau matiin tapi senyum aja. Saya pernah lawan Gao Ling, tapi saya jadi kesal karena dia senyum terus. Dan saya gak bisa ngalahin dia, itu yang saya ambil," sambungnya.

Lantas, bagaimana rahasia Greysia-Apriyani agar tak tegang dan menikmati pertandingan hingga berhasil menyabet emas olimpiade? 

Greys mengatakan, ketenangan untuk menikmati sebuah pertandingan adalah anugerah bagi perempuan yang mencetak rekor baru sebagai pemain tertua peraih medali emas di usia 33 tahun 11 bulan itu.

"Enjoy dan menikmati pertandingan itu gak dibangun satu hari, tapi bertahun tahun kita bangun di kehidupan sehari hari, di latihan dan akan timbul ketidaksadaran bahwa kita menikmati pertandingan. Kita bangga dengan main yang bisa menikmati. Itu anugerah kita bermain dengan enjoy dan mau menang," jelas Greys.

Sementara, Apriyani mengungkapkan alasan terlihat enjoy di lapangan saat bertanding. Dia mengaku, chemistry yang didapat karena keduanya saling berkomunikasi.

"Saling menerima di lapangan, jangan ada kesal di dalamnya, saling support antara saya, kak Greys dan pelatih," ungkap Apri.

Apri mengaku tak se-enjoy yang dilihat publik. Namun, dia mengatakan bahwa aura positif harus dibawa keduanya dalam setiap pertandingan.

"Kita tidak merasa enjoy di lapangan tapi membawa hawa yang positif saja, akhirnya timbul lah enjoy itu. Lepas dengan sendirinya tanpa kita sadari," katanya.

Arti Olimpiade Bagi "Pasangan Emas" Ganda Putri

Greysia Polii dan Apriyani Rahayu sepakat bahwa olimpiade memang menjadi target utama untuk seluruh atlet. "Kita pengen jadi juara olimpiade, tapi gak nyangka pas dapat, karena masih kurang percaya padahal sudah ada realnya. Itu mungkin yang mengekpresikan apa arti olimpiade untuk saya dan Apri," kata Greys.

Disisi ganda putri, Greys mengatakan tidak pernah berpikir harus menang atau harus berprestasi yang tinggi. Greys menuturkan hanya menjalani hari demi hari ketika dirinya punya mimpi ingin jadi juara. 

"Saya hanya berpikir di kehidupan sehari-hari untuk berusaha, berjuang, berdoa, sehingga itu yang bisa menjadikan juara olimpiade ini dan lainnya," kata Greys.

Termasuk, ingin mencetak sejarah baru bagi cabang olahraga bulutangkis ganda putri. Dimana, selama olimpiade berlangsung tim bulutangkis ganda putri belum pecah telur.

"Jujur dari kecil saya ingin mengisi kekosongan ini di sektor bulutangkis, apalagi ganda putri belum punya banyak hal yang bisa dibanggakan. Saya dari kecil ingin isi kekosongan ganda putri ini untuk bisa ada prestasi. Bukan semata-mata karena saya dan Apri ingin buktikan tapi kami ingin berprestasi melalui ganda putri ini sendiri. Karena kita bisa pilih mau main ganda putri, tunggal putri atau mix double. Tapi kita memilih untuk main di ganda putri dan kami ingin berprestasi di ganda putri," jelas Greysia Polii.