Jangan Senang Dulu dengan Pertumbuhan Ekonomi 7,07 Persen di Kuartal II, Chatib Basri Prediksi di Kuartal III Melambat Gegara PPKM

JAKARTA - Ekonom senior Chatib Basri memprediksi bahwa pertumbuhan ekonomi nasional akan kembali melambat di kuartal III tahun ini karena adanya pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) level 4. Menurut dia, efek pada ekonomi akan terlihat dalam satu hingga dua bulan ke depan.

"Kita memang di triwulan III memang agak sedikit melambat. Karena apa? Karena PPKM yang sudah dilakukan hampir 4 minggu. Jadi pola ini akan sangat menentukan," tuturnya dalam acara 'Dialog Ekonomi tentang Kinerja Ekonomi Kuartal II 2021', secara virtual, Kamis, 5 Agustus.

Namun, kata Chatib, kinerja perekonomian setelah kuartal III diproyeksi bisa meningkat kembali, jika pemerintah mampu menangani pandemi secara cepat. Menurut dia, pertumbuhan ekonomi tahun ini pun akan membentuk pola 'W'.

"Hanya ada dua hal solusinya. Pertama menjaga prokes, saya mesti terus terang dalam hal disiplin kita mungkin tidak sebaik Singapura atau negara-negara seperti Vietnam. Maka kalau disiplin masih kurang opsi kedua adalah vaksin yang dipercepat," katanya.

Mantan Menteri Keuangan ini mengatakan vaksin COVID-19 penting agar kekebalan kelompok atau herd immunity segera terbentuk sehingga mobilitas masyarakat tak terganggu.

"Jadi sekali lagi kuncinya saya katakan adalah bagaimana mempercepat proses vaksin agar momentum ini bisa terjadi," ujarnya.

Terkait pertumbuhan ekonomi Indonesia kuartal II yang melesat 7,07 persen, Chatib mengatakan kondisi ini tak terlepas dari meningkatnya kinerja ekonomi dan rendahnya basis pertumbuhan di periode yang sama pada tahun lalu. Pada kuartal II 2020, ekonomi Indonesia mengalami kontraksi sangat dalam mencapai minus 5,32 persen.

Lebih lanjut, kata Chatib, salah satu pendorong kinerja ekonomi pada kuartal II tahun ini adalah pertumbuhan ekspor sebesar 31,78 persen.

"Jadi ini kombinasi antara lowbase dan pertumbuhan yang terjadi di kuartal II," ucapnya.