Ketika Megawati Singgung Ganjar Pranowo soal Penanganan Banjir Rob di Semarang
JAKARTA - Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri menyinggung Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo dalam penanganan banjir rob di Semarang.
Pernyataan Megawati itu dilontarkan dalam acara Pelatihan Mitigasi Bencana Gempa Bumi dan Tsunami yang digelar DPP PDIP secara virtual, Rabu, 4 Agustus.
Mendengar itu, Ganjar pun tersenyum dan sesekali mengangguk-angguk menyimak penjelasan Megawati.
Awalnya Megawati sedang bercerita tentang banjir rob di berbagai wilayah di Indonesia imbas perubahan iklim. Tiba-tiba, dia mencari wajah Ganjar yang sama-sama hadir secara virtual zoom di acara tersebut.
"Tapi tadi sekilas saya lihat ada Pak Ganjar. Ini kalau masih mendengarkan saya," kata Megawati.
Baca juga:
- Ganjar Pranowo soal Kondisi COVID-19: Istilah Saya Satu, Jateng Sudah Membaik Tapi Belum Baik
- Momen Epik! Di depan Ganjar Pranowo, Siswa Ini Lantang 'Saya Mau Jadi Gubernur Pak'
- Selidiki Sumbangan Rp2 Triliun Akidi Tio, Polisi Periksa 5 Saksi dan Ahli
- Cerita Megawati Dicurhati Mensos Risma Usai Disemprot Bupati
Saat wajah Ganjar ditampilkan di layar utama zoom, Megawati langsung menyinggungnya. Megawati menyatakan bahwa PDIP mengusung Ganjar sebagai Gubernur Jateng karena ingin membenahi urusan banjir rob dan tata kelola pelabuhan di Semarang Jawa Tengah.
"Nah iki (nah ini). Itu kan dari awal kamu saya jadikan (gubernur), kamu kan sudah pernah kan saya omongi kan wlah wleh wlah wleh urusan pelabuhan Semarang dan sebagainya," kata Megawati.
Megawati mengaku berani berbicara seperti demikian karena Ganjar merupakan kepala daerah sekaligus kader PDIP. Peringatan tersebut bertujuan agar pembenahan dengan baik di wilayah Jawa Tengah.
"Saya kalau sama anak buah saya, wani aku (berani aku). Tapi kalau sama yang lain, sorry, saya nanti dianggap opo," kata Megawati.
"Tuh, gimana tuh Semarang. Karena saya bilang, mengko yen wes enek rob nangis melulu (nanti kalau sudah ada banjir rob nanti nangis)," tambah Megawati.
Selanjutnya, dia meminta pemerintah daerah melakukan kordinasi dengan pemerintah pusat untuk melakukan persiapan menghadapi banjir rob ke depannya.
"Seluruh pemegang kewewangnan di republik ayo. Jangan sampai ada anggapan 10 tahun lagi (Indonesia) tenggelam," katanya.