Bagikan:

JAKARTA - Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri menegur Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo terkait banjir rob di Semarang akibat kenaikan air laut. Dia mengingatkan kadernya itu untuk membenahi wilayah yang berada di pinggir laut tersebut.

"Tadi sekilas saya lihat ada Pak Ganjar. Ini kalau masih mendengarkan saya, nah iki, itu kan dari awal kamu saja jadikan (gubernur, red) kamu kan sudah pernah saya omongi wlah wleh wlah wleh urusan Pelabuhan Semarang dan sebagainya," kata Mega dalam pidato virtualnya di acara peluncuran Sistem Peringatan Dini Multi Bahaya Geo-Hidrometeorologi yang digelar DPP PDIP, Rabu, 4 Agustus.

Megawati berani menegur karena Ganjar adalah anak buahnya yang merupakan kader PDIP. Tentu, teguran semacam ini tidak akan disampaikannya kepada kepala daerah lain karena enggan dianggap ikut campur.

"Saya kalau sama anak buah saya, wani aku (berani aku). Tapi kalau sama yang lain, sorry, saya nanti dianggap apa," tegasnya.

Selain itu, Megawati juga mengungkit prediksi yang disampaikan oleh Presiden Amerika Joe Biden jika Jakarta akan tenggelam dalam waktu 10 tahun lagi.

Ada pun pernyataan ini disampaikan Biden di hadapan para pemimpin badan intelijen di AS pada 27 Juli lalu. Orang nomor satu di negara Paman Sam itu menyebut Jakarta terancam tenggelam akibat perubahan iklim yang tengah melanda dunia.

Menurut Megawati, semua pemegang kebijakan harus mencari jalan keluar terhadap masalah ini. Konektivitas pusat dan daerah diperlukan karena kewenangan daerah yang terbatas.

"Tuh, gimana tuh Semarang. Karena saya bilang, mengko yen wes enek rob nangis melulu (nanti kalau sudah ada banjir rob nanti nangis). Enggak dah. Tapi kan enggak bisa kalau nanti kewenangan daerah itu hanya sampai di situ," ujarnya.

"Berarti kan koneksitasnya harus kepada pusat. Itu yang tadi saya bilang, ini seluruh pemegang kewenangan di republik ini ayok mencari inisiatif supaya kita jangan dibilang, enak aja 10 tahun lagi kita akan tenggelam. Astagfirullah, aku sampe bingung lho," imbuh Presiden ke-5 RI ini.