Bagikan:

JAKARTA - Banjir rob menerjang Semarang, Jawa Tengah. Jebolnya tanggul membuat limpasan air memenuhi daratan.

Masih ada sekitar 5.000 keluarga di dua kelurahan di Semarang Utara masih terdampak banjir limpasan air laut yang masuk ke darat atau rob di pesisir yang terjadi sejak beberapa hari terakhir.

"Dua kelurahan yang terdampak, yakni Bandarharjo dan Tanjung Emas," kata Camat Semarang Utara, Aniceto Magno Da Silva, di Semarang, Rabu 25 Mei dilansir Antara.

Warga memilih bertahan meski banjir rob masih melanda kawasan itu. Ia menyebut ketinggian air masih berada pada kisaran 20 cm.

Meski demikian, lanjut dia, air diperkirakan akan meningkat saat puncak rob terjadi. Upaya yang telah dilakukan yakni menyiapkan dapur darurat di kantor Kecamatan Semarang Utara.

"Setiap hari disiapkan 2.000 hingga 3.000 bungkus nasi bagi warga terdampak banjir rob," katanya.

Selain itu, kata dia, posko kesehatan juga disiapkan untuk warga yang mengalami gangguan kesehatan.

"Ada empat unit ambulans juga disiapkan jika sewaktu-waktu dibutuhkan," kata Aniceto Magno Da Silva.

Sementara itu, Kepala Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Kelas I Tanjung Emas Semarang, M.Tohir mengatakan, genangan di dalam kawasan pelabuhan masih mencapai sekitar 80 cm. Dua akses masuk utama ke Pelabuhan Tanjung Emas sendiri juga masih digenangi banjir rob.

Menurut Tohir, banjir belum surut karena perbaikan tanggul yang jebol belum selesai.

"Karena masih proses pengerjaan sehingga air masih masuk," katanya di Semarang dilansir dari Antara

Meski demikian, lanjut dia, aktivitas pemberangkatan kapal penumpang masih tetap berjalan, meski terdapat perubahan jadwal keberangkatan. Banjir rob ini menyebabkan aktivitas penumpang yang akan berangkat dengan menggunakan kapal masih terganggu.

Peringatan Megawati

Jauh-jauh hari sebelumnya, Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri menyinggung Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo dalam penanganan banjir rob di Semarang. 

Pernyataan Megawati itu dilontarkan dalam acara Pelatihan Mitigasi Bencana Gempa Bumi dan Tsunami yang digelar DPP PDIP secara virtual, Rabu, 4 Agustus 2021.

Mendengar itu, Ganjar pun tersenyum dan sesekali mengangguk-angguk menyimak penjelasan Megawati.

Awalnya Megawati sedang bercerita tentang banjir rob di berbagai wilayah di Indonesia imbas perubahan iklim. Tiba-tiba, dia mencari wajah Ganjar yang sama-sama hadir secara virtual zoom di acara tersebut.

"Tapi tadi sekilas saya lihat ada Pak Ganjar. Ini kalau masih mendengarkan saya," kata Megawati. 

Saat wajah Ganjar ditampilkan di layar utama zoom, Megawati langsung menyinggungnya. Megawati menyatakan bahwa PDIP mengusung Ganjar sebagai Gubernur Jateng karena ingin membenahi urusan banjir rob dan tata kelola pelabuhan di Semarang Jawa Tengah.

"Nah iki (nah ini). Itu kan dari awal kamu saya jadikan (gubernur), kamu kan sudah pernah kan saya omongi kan wlah wleh wlah wleh urusan pelabuhan Semarang dan sebagainya," kata Megawati.

Megawati mengaku berani berbicara seperti demikian karena Ganjar merupakan kepala daerah sekaligus kader PDIP. Peringatan tersebut bertujuan agar pembenahan dengan baik di wilayah Jawa Tengah. 

"Saya kalau sama anak buah saya, wani aku (berani aku). Tapi kalau sama yang lain, sorry, saya nanti dianggap opo," kata Megawati.

"Tuh, gimana tuh Semarang. Karena saya bilang, mengko yen wes enek rob nangis melulu (nanti kalau sudah ada banjir rob nanti nangis)," tambah Megawati.

Selanjutnya, dia meminta pemerintah daerah melakukan kordinasi dengan pemerintah pusat untuk melakukan persiapan menghadapi banjir rob ke depannya.

 

"Seluruh pemegang kewewangnan di republik ayo. Jangan sampai ada anggapan 10 tahun lagi (Indonesia) tenggelam," katanya.