Hore, Resesi Berakhir! LPEM UI Yakin Ekonomi Kuartal II Indonesia Tumbuh di Kisaran 6 Persen
JAKARTA - Lembaga Penyelidikan Ekonomi dan Masyarakat Universitas Indonesia (LPEM UI) memperkirakan pertumbuhan ekonomi pada kuartal II 2021 akan berada dalam rentang level 6,2 persen hingga 6,7 persen (year-on-year/y-o-y).
Peneliti LPEM UI Teuku Riefky mengatakan prediksi ini sekaligus akhir dari kondisi resesi yang terjadi dalam empat kuartal terakhir.
“Terlepas dari peningkatan kasus COVID-19 belakangan ini, aktivitas ekonomi di triwulan II 2021 relatif cukup kuat akibat beberapa faktor seperti pelonggaran peraturan pembatasan sosial, stimulus pemerintah, dan periode Ramadan serta Idulfitri,” ujarnya dalam sebuah webinar pada Rabu, 4 Agustus.
Menurut Rifki, sebagai indikasi pemulihan ekonomi yang signifikan terlihat dari kinerja kredit meningkat tajam sepanjang April dan Mei 2021, terutama didorong oleh peningkatan kredit modal kerja dan kredit investasi.
Lalu, pertumbuhan positif kredit konsumsi dan akselerasi inflasi inti menunjukkan daya beli mulai pulih, meskipun konsumen masih enggan berbelanja.
“Pada bulan Juni Indonesia terus mencatatkan surplus perdagangan selama 13 bulan berturut-turut sejak Mei tahun lalu di tengah awal gelombang kedua pandemi COVID-19. Namun, surplus transaksi berjalan diperkirakan akan tetap berada di wilayah negatif yang serupa dengan angka triwulan I 2021 karena surplus perdagangan barang yang lebih kecil dan defisit perdagangan jasa yang terus berlanjut,” jelas dia.
Baca juga:
- Pemerintah Pastikan Perkara Utang SEA Games 1997 Tetap Berlanjut Meski Bambang Trihatmodjo Cabut Gugatan
- Terungkap! Sri Mulyani Sediakan Total Rp4 Triliun untuk Kembangkan Sistem Masuk Mal Harus Vaksin
- Miris! Sama-Sama Anggota G20, Perdagangan Indonesia dengan Inggris Disalip Malaysia, Singapura, Vietnam, dan Thailand
Rifki menambahkan, berbeda dengan impor tahun lalu yang melemah akibat pandemi, impor barang mentah dan barang modal mulai bangkit. Kenaikan impor tersebut sejalan dengan tanda ekspansi industri untuk mendukung pemulihan ekonomi yang tercermin dari angka purchasing managers index (PMI Manufaktur) di atas 50 sepanjang Mei-Juni 2021.
“Lonjakan tajam dalam kasus positif COVID-19 dan pembatasan sosial yang berkepanjangan sejak akhir bulan Juni diperkirakan akan menahan kemajuan pemulihan ekonomi pada sisa triwulan tahun ini,” tuturnya.
Adapun secara tahun penuh 2021, LPEM UI menyebut angka pertumbuhan diprediksi akan menyentuh kisaran 3,2 persen sampai dengan 3,9 persen.