Bagikan:

JAKARTA - Menteri Perdagangan (Mendag) Muhammad Lutfi mengatakan jika nilai perdagangan bilateral antara Indonesia dan Inggris masih tergolong rendah. Padahal, kedua negara sama-sama masuk dalam kelompok 20 ekonomi utama dunia atau G20.

Sebagai satu-satunya anggota G20 yang berasal dari ASEAN, Indonesia dianggap punya peluang lebih besar sebagai mitra dagang utama Inggris di kawasan Asia Tenggara. Tetapi, hal tersebut tampaknya masih belum terwujud mengingat RI masih menempati posisi kelima mitra strategis Inggris di kawasan ini.

“Sebagai anggota G20, nilai perdagangan Inggris dan Indonesia masih relatif lebih rendah jika dibandingkan dengan negara-negara lain di ASEAN. Di wilayah ASEAN saja Indonesia hanya menempati peringkat kelima sebagai trading partner Inggris, setelah Singapura, Vietnam, Thailand, dan Malaysia,” ujarnya dalam seminar virtual UK SME’s Business Summit 2021, Kamis, 29 Juli.

Untuk itu, Indonesia disebut Mendag tengah melakukan serangkaian upaya penguatan hubungan bilateral dengan negeri asal Ratu Elizabeth tersebut guna memperbesar peluang kerja sama ekonomi di masa yang akan datang.

Salah satu yang menjadi bagian penting adalah penandatanganan kontrak kesepahaman pembentukan Komite Ekonomi dan Perdagangan Bersama atau Joint Economic Trade committee (JETCo).

“Pada April lalu Indonesia telah mengambil tindakan konkret dengan menandatangani JETCo dengan pemerintah Inggris Raya. Saya yakin, nilai perdagangan Inggris dan Indonesia kedepannya dapat ditingkatkan lebih besar lagi,” tuturnya.

Menurut Mendag, strategi ini menandai babak baru dalam hubungan bilateral kedua negara, serta diharapkan dapat mendorong hubungan ekonomi dan perdagangan investasi di masa depan.

“Kebijakan yang dibuat pemerintah bisa membuka akses pasar barang dan jasa Indonesia ke Inggris Raya sekaligus mendorong investasi Inggris ke Indonesia,” tegasnya.

Untuk diketahui, hubungan diplomatik Indonesia dengan Inggris Raya telah terjalin selama puluhan tahun, tepatnya sejak 1949. Negara tersebut juga merupakan salah satu mitra penting bagi indonesia, termasuk mitra dagang yang membuka jalur ke kawasan Eropa.

Pada sepanjang 2020, total nilai perdagangan kedua negara mencapai 2,2 miliar dolar AS. Dari jumlah itu, Indonesia masih menikmati surplus perdagangan dengan Inggris sebesar 327 juta dolar AS.

“Semoga melalui kesepakatan yang telah terjalin dapat membuka peluang kerja sama yang lebih komprehensif antara kedua negara ke depan,” tutup Mendag M. Lutfi.