Indonesia Lobi Iran Agar Dapat Stok Obat Terapi COVID-19 Remdesivir
JAKARTA - Juru Bicara Vaksinasi COVID-19 Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Siti Nadia Tarmizi mengatakan pemerintah Indonesia tengah melobi Iran agar mendapatkan stok obat terapi COVID-19 Remdesivir.
“(Pemerintah) melakukan diplomasi seperti dengan negara Iran karena punya stok Remdesivir stok cukup di negaranya dan sebenarnya kita meminta stok yang dimiliki negara mereka untuk dikirim ke Indonesia untuk memenuhi kebutuhan obat di Indonesia,” ujar Siti Nadia dalam keterangan pers virtual, Selasa, 3 Agustus.
Menurut Siti Nadia, Indonesia kesulitan mendapatkan 3 obat terapi COVID-19 yakni Remdesivir, Favipiravir, Tocilizumab. Padahal kebutuhan obat terapi COVID-19 naik berkali-kali lipat menurut data Kemenkes per Juli.
“Kita mendapatkan 3 jenis obat ini karena jauh lebih sulit dan tantangan lebih besar mendapatkannya karena penyediaan terbatas. Perusahaan farmasi yang memiliki obat ini tidak banyak, yang sudah mendapat izin edar baru satu perusahaan farmasi sehingga kita perlu mendorong mekanisme lain,” ujar Siti Nadia.
Baca juga:
- Warning untuk Yogyakarta, Satu-satunya Provinsi di Jawa-Bali yang Kasusnya Meningkat 2 Minggu Terakhir
- Polisi Tangkap Pelaku Penyebar Wafer Isi Paku dan Silet di Jember, Motifnya Tolak Bala
- Garuda Indonesia Diyakini Mampu Mencicil Utangnya
- Bantah Tak Periksa STRP di Titik Penyekatan, Polda Metro: 2 Juta Orang Sudah Punya
Karena itu, pemerintah tengah berupaya menambah stok obat terapi COVID-19. Menurut Nadia, kebutuhan stok obat Remdesivir memerlukan tamhanan 384 ribu.
“Ini yang sedang kita upayakan mendapatkan dari negara Iran” ujarnya.