Kritis ke Pemerintah soal PPKM dan Bansos, Puan Dinilai Ambil Peluang Politik dari Ganjar Pranowo
JAKARTA - Ketua DPR Puan Maharani belakangan rajin mengkritik pemerintah, khususnya terkait penanganan COVID-19. Di satu sisi, baliho Puan sudah banyak terpampang di hampir seluruh daerah di Pulau Jawa.
Pengamat politik dari Universitas Al Azhar Indonesia, Ujang Komarudin, menilai sikap kritis Puan terhadap pemerintah merupakan bagian dari upaya mencari simpati publik.
Pasalnya, rivalnya di internal PDIP yakni, Gubernur Jawa Tengah (Jateng) Ganjar Pranowo, sedang melandai aktif di media sosial selama PPKM berlangsung.
Puan, menurut Direktur Eksekutif Indonesia Political Review (IPR) itu, tengah tancap gas merebut peluang tersebut.
“Jadi Puan tancap gas di saat Ganjar tak bisa apa-apa. Ini hal biasa dalam politik," ujar Ujang dikutip Selasa, 3 Agustus.
Baca juga:
- KPK Bakal Awasi Anggaran Pengadaan Laptop di Kemendikbudristek
- Angka Kasus Kematian Tinggi di Bali, Malang, Yogya, dan Solo, Luhut Minta Pasien Dibawa ke Isolasi Terpusat
- Syarat Vaksinasi Berkegiatan Berlaku di Jakarta, Anies: Pengelola Melanggar akan Kena Sanksi
- PPKM Level 4 Diperpanjang, Anies: Jangan Merasa Sudah Aman
Ujang beranggapan, Puan memang harus mengambil peran membela kepentingan masyarakat. Sebaliknya, apabila Ketua DPP PDIP itu mengikuti arus pemerintah, maka elektabilitasnya tidak akan naik.
Sebab, kata Ujang, pemerintah saat ini tak disukai publik lantaran kinerjanya yang tak memuaskan dalam menangani COVID-19.
"Cara yang bagus dan efektif ya memang harus kritis terhadap pemerintah. Memang harus seperti itu. Karena kalau masih ikut permainan pemerintah, Puan akan semakin karam," kata Ujang.