Indofarma Raup Penjualan Rp849,32 Miliar dan Laba Rp977,78 Juta di Semester I 2021 dari Sebelumnya Rugi Rp4,66 Miliar
JAKARTA - Perusahaan farmasi BUMN, PT Indofarma Tbk mencatatkan penjualan bersih sebesar Rp849,32 miliar di semester I 2021. Raihan tersebut melesat 90 persen dibandingkan periode yang sama tahun 2020 sebesar Rp447,29 miliar.
Perusahaan berkode saham INAF ini berhasil meningkatkan penjualannya berkat larisnya alat kesehatan dan obat-obatan. Hal ini sesuai dengan strategi turn around manajemen Indofarma.
INAF turut mencatat laba yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk Rp977,78 juta pada semester I 2021. Padahal di periode sama tahun sebelumnya, Indofarma mencatatkan rugi Rp4,66 miliar.
Direktur Utama Indofarma Arief Pramuhanto mengatakan, secara operasional, perseroan telah berhasil meningkatkan kinerja sehingga mampu mendapatkan EBITDA pada semester I 2021 sebesar Rp187 miliar dibandingkan dengan EBITDA pada periode yang sama pada tahun sebelumnya sebesar Rp24 miliar atau tumbuh sebesar 685 persen.
Baca juga:
- Buka-bukaan Bos Indofarma: Alkes Buatan Dalam Negeri Baru Kuasai 31 Persen Pasar di Indonesia
- Heran Obat Terapi COVID-19 Hilang di Pasaran, Sufmi Dasco Curiga Adanya Penimbunan
- Buka-bukaan Bos Indofarma: 90 Persen Bahan Baku Farmasi Indonesia adalah Impor dari China dan India
- Erick Thohir Bawa Kabar Gembira, Ketersediaan Obat Terapi COVID-19 Aman untuk Dua Bulan Mendatang
"Liabilitas perseroan meningkat sebesar 9 persen dari semula Rp1,38 triliun menjadi Rp1,51 triliun pada semester I/2021. Aset perseroan turut mengalami peningkatan 7 persen dari semula Rp1,82 triliun menjadi Rp1,95 triliun," kata Arief dalam keterangan resminya, dikutip Senin 2 Agustus.
Dengan adanya penerapan kebijakan akuntansi PSAK 71 di tahun 2021, Indofarma mencadangkan penurunan nilai piutang sebesar Rp110,54 miliar. Hal tersebut merupakan bagian dari aspek kepatuhan terhadap regulasi PSAK 71 dan tindakan prudent perseroan.
Tak lupa, INAF berkomitmen untuk terus membantu upaya pemerintah dalam percepatan penanganan pandemi COVID-19 dengan menyediakan produk farmasi dan alat kesehatan, serta pelayanan kesehatan.