Layanan Berbagi Taksi AI Diluncurkan di Prefektur Kyoto

JAKARTA - Operator Kereta Api Kyoto Tango dan bus jalan raya, Willer Inc., meluncurkan layanan reservasi berbagi taksi AI (kecerdasan buatan) di daerah perkotaan yang ditentukan di sekitar Stasiun Tantetsu Mineyama di Kyotango, Prefektur Kyoto, Jepang.

Peluncuran perdana layanan ini diadakan di depan fasilitas komersial di pusat kota beberapa waktu lalu, mendapatka sambutan hangat dari masyarakat setempat yang mengharapkan transportasi jenis baru ini akan mengakar.

Untuk memesan perjalanan bersama, pengguna memasukkan lokasi penjemputan dan tujuan mereka pada aplikasi smartphone, dan taksi lima atau sembilan tempat duduk akan tiba dalam waktu sekitar 10 menit. Taksi akan menjemput penumpang lain di sepanjang jalan, mengikuti rute yang dihitung AI paling efisien.

Pengguna dapat memilih dari berbagai paket tarif, seperti tarif tetap 5.000 yen per bulan untuk perjalanan tak terbatas, atau membayar 300 yen per perjalanan.

Willer, yang berkantor pusat di Osaka, melakukan uji coba gratis pada bulan Maret di area dekat Stasiun Mineyama menggunakan operator taksi lokal.

"Seiring meningkatnya jumlah perjalanan, AI akan lebih mampu memilih rute yang optimal. Pengguna akan dapat menggunakan perjalanan bersama dengan harga yang wajar dan tanpa dibatasi oleh jumlah perjalanan (kereta atau bus) atau jadwal waktu," jelas Willer Inc., mengutip Kyodo News Jumat 30 Juli.

Pada saat peluncuran, di mana sekitar 50 orang berkumpul, salah satu taksi bersama yang dijalankan oleh Taksi Mineyama menjemput seorang pengguna berusia 30-an, yang bekerja di kota, untuk menuju ke tujuannya.

"Kami ingin berkontribusi untuk membangun kota di mana orang dapat berkeliling dengan nyaman, bahkan jika mereka tidak memiliki mobil sendiri," kata Presiden Willer Shigetaka Murase.

Sementara itu, Walikota Kyotango Yasushi Nakayama mengatakan dia yakin layanan berbagi taksi efektif, dibutuhkan dan diterima oleh masyarakat.

"(Ini) akan menjadi sarana yang sangat diperlukan untuk membantu meningkatkan transportasi umum mulai sekarang karena kita menghadapi masyarakat yang menua dan depopulasi," singkatnya.