Tentang Hubungan Seks, Apa yang Perlu Dikomunikasikan dengan Pasangan? Berikut Saran Ahli
JAKARTA – Berkomunikasi dengan pasangan merupakan cara untuk saling memahami. Termasuk dalam memahami dan membuat kesepakatan dengan pasangan tetang hubungan seks. Apabila dua orang yang berkomitmen, keduanya tentu akan saling menghormati dan mendengarkan.
Membicarakan tentang seks, mungkin bagi sejumlah pasangan dianggap tabu atau malu untuk saling terbuka mengenai preferensi masing-masing. Padahal, saling terbuka justru bisa meningkatkan kulitas hubungan, keintiman, dan hubungan seks lebih menyenangkan.
Apa saja yang perlu dibicarakan dan disepakati bersama pasangan tentang aktivitas seksual? Berikut daftarnya.
Jelaskan tentang nilai-nilai yang dipegang
Menetapkan pilihan dan nilai-nilai yang dipegang perlu dibicarakan dengan pasangan. Membicarakan topik ini bertujuan memvalidasi perspektif pasangan Anda. Apabila berbeda, bagaimana Anda dan pasangan saling bertukar pikiran menemukan solusi yang disepakati.
Nilai-nilai ini, misalnya pola hubungan, apakah monogami atau lainnya termasuk dengan aktivitas seksual meliputi sentuhan, ciuman, penetrasi, seks oral, masturbasi, pemakaian sex toys.
Diskusikan tentang keinginan
Keinginan yang perlu didiskusikan meliputi cara mengjak pasangan untuk berhubungan suami istri, kapan, di mana, dan bagaimana. Dalam mengutarakan ‘keinginan’ tidak ada yang salah maupun benar. Ini tentang mana yang bisa disepakati dan tidak.
Bicarakan tentang seks yang aman
Penting untuk setiap pasangan membicarakan seks yang aman. Termasuk mencegah infeksi menular seksual, kehamilan tidak diinginkan, dan kontrasepsi apa yang akan digunakan.
Baca juga:
Cara mengatasi hambatan
Bagi pasangan tentu penting untuk mengatasi ‘hambatan’ bercinta. Mencukupi kebutuhan anak-anak, cedera atau penyakit, long distance relationship, pekerjaan, hal-hal tersebut bisa membuat sulit bagi pasangan membangun kehidupan seks yang ideal.
Agar jadi realistis dan enggak memicu konflik, segala hal tersebut perlu dibicarakan. Kemudian bersama pasangan bisa menyesuaikan gaya hidup mulai dari hal kecil sehingga ‘hambatan’ bisa teratasi.
Menyepakati jadwal dan referensi
Ini tentu perlu juga dilakukan sebab berkaitan dengan fantasi dan keinginan setiap orang yang berpasangan agar tak terjadi kesalahpahaman atau ketaksetujuan sehingga membuat kehidupan seksual jadi kering.
Banyak orang percaya bahwa seks lebih asik jika dilakukan spontan. Tetapi banyak pasangan yang mudah teralihkan pada hal lain. Ini berarti perlu menetapkan waktu untuk bermesraan.
Dilansir The Guardian, seorang psikoseksual dan terapis hubungan, Krystal Woodbridge, memaparkan hal berikut.
“Komunikasi yang buruk tentang seks seringkali merupakan tanda bahwa Anda berkomunikasi dengan buruk tentang segala hal.”
Justin Lehmiller, seorang akademisi yang mengambil spesialisasi dalam seks, cinta, dan hubungan, merekomendasikan bahwa kepercayaan dan keintiman bisa dibangun dengan percakapan yang ringan. Misal soal consent, kontrasepsi, kemudia beralih pada apa yang terasa baik dan tidak.