Mantap Rek! Jawa Timur jadi Wilayah Paling Favorit Pengusaha Lokal Benamkan Modal Usaha
JAKARTA - Jawa Timur disebutkan menempati urutan teratas dalam hal realisasi penanaman modal dalam negeri (PMDN) dengan nilai Rp13,9 triliun untuk sepanjang kuartal II 2021.
Capaian tersebut mengalahkan sejumlah kawasan unggulan lainnya, seperti Jawa Barat dengan realisasi Rp12,1 triliun, DKI Jakarta sebesar Rp11,2 triliun, Banten sebesar Rp10,2 triliun, dan Jawa Tengah sebesar Rp7,8 triliun.
Kepala Badan Kebijakan Fiskal (BKF) Kemenkeu Febrio Kacaribu mengklaim bahwa kondisi tersebut didorong oleh kepercayaan investor bahwa pemerintah tetap bisa mengendalikan penyebaran COVID-19 maupun varian barunya.
“Sentimen positif juga berasal dari upaya reformasi struktural melalui UU Cipta Kerja yang diperkirakan memberikan kemudahan dan kepastian bagi para investor,” katanya dalam siaran pers yang dikutip pada Kamis, 29 Juli.
Menurut Febrio, keseluruhan nilai PMDN untuk trimester kedua tahun ini berjumlah Rp106,2 triliun atau tumbuh 12,7 persen secara tahunan (year-on-year/y-o-y).
Secara terperinci, PMDN terbesar adalah sektor perumahan, kawasan industri, dan perkantoran dengan nilai Rp20,5 triliun.
Baca juga:
Lalu, transportasi, gudang dan telekomunikasi sebesar Rp14,5 triliun, listrik, gas, dan air sebesar Rp11,7 triliun, konstruksi sebesar Rp9,9 triliun, dan industri makanan yang sebesar Rp7,1 triliun.
“Investasi yang cukup besar terjadi pada sektor padat karya seperti sektor perumahan dan sektor industri seperti industri manufaktur, logam dasar, dan makanan,” kata Febrio.
Sementara untuk nilai penanaman modal asing (PMA) selama kuartal II 2021 dilaporkan sebesar 7,99 miliar dolar AS atau setara Rp116,8 triliun.
“Investasi akan terus bergerak ke arah luar Pulau Jawa, seiring dengan meningkatnya potensi industri hilirisasi. Hal ini industri hilir akan didorong untuk mendekati sumber barang tambang seperti, minyak dan gas,” tutup Febrio.