Rugikan Negara Rp1 Miliar Lebih di Konstruksi Pasar Balung Kulon, ASN Disperindag Jember jadi Tersangka Korupsi
JATIM - Kepolisian Resor Jember, Jawa Timur, menetapkan dua tersangka kasus dugaan korupsi pekerjaan konstruksi fisik Pasar Balung Kulon pada kegiatan rehabilitasi sedang atau berat di Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Jember Tahun Anggaran 2019.
"Kami telah menetapkan dua tersangka dengan inisial JN dan DS dalam kasus dugaan korupsi Pasar Balung Kulon," kata Kasat Reskrim Polres Jember AKP Komang Yogi Arya Wiguna di Jember dikutip dari Antara, Rabu, 28 Juli.
DS merupakan ASN Disperindag Jember yang bertindak sebagai Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) sedangkan JN adalah rekanan atau kontraktor.
"Sesuai hasil audit BPK dan Pembangunan (BPKP) Jatim dalam proses perencanaan, pelaksanaan, dan pelaporan konstruksi kegiatan fisik Pasar Balung Kulon tidak sesuai dengan ketentuan perundang-undangan yang berlaku," tuturnya.
Menurut dia, keduanya diduga melakukan tindak pidana korupsi dengan melakukan pemalsuan dokumen penawaran dan pekerjaan fiktif. Bahkan pada pengadaan material maupun proses pekerjaan yang seharusnya nilainya rendah menjadi tinggi, serta dugaan penggelembungan.
"Kedua tersangka diduga merugikan negara sebesar Rp1,8 miliar dan anggaran proyek rehabiltasi Pasar Balung Kulon mencapai Rp7,5 miliar yang berasal dari dana APBD Jember Tahun Anggaran 2019," katanya.
Baca juga:
- Jaksa: Perbuatan Juliari Korupsi Sangat Tercela, Ironi di tengah Masyarakat Terdampak COVID-19
- Tak Hanya Dituntut 11 Tahun, Hak Dipilih Juliari Dicabut Hingga Bayar Uang Pengganti Rp14,5 Miliar
- Hukuman Joko Tjandra di Kasus Red Notice Didiskon Setahun!
- Tak Terima Dituntut 11 Tahun karena Kasus Korupsi Bansos, Juliari Siapkan Pembelaan
Ia menjelaskan Unit Tipidkor Satreskrim Polres Jember menangani perkara tersebut berdasarkan Laporan Polisi Nomor: LP/A/255/XI/RES.3.5/2020/Reskrim pada 13 November 2020.
"Tim penyidik telah memeriksa sedikitnya 38 saksi untuk dimintai keterangan seputar kasus dugaan korupsi tersebut di antaranya meminta keterangan saksi ahli konatruksi, saksi ahli pidana korupsi, saksi ahli LKPP, dan saksi ahli perhitungan kerugian negara dari BPKP," ujarnya.
Selain itu, lanjut dia, penyidik Polres Jember telah melakukan serangkaian tindakan penggeledahan dan penyitaan barang bukti atas kasus dugaan korupsi Pasar Balung Kulon.
"Atas penetapan tersangka itu, kami akan melakukan pemeriksaan terhadap kedua tersangka pada Kamis lalu di Ruang Unit II Tipidkor Satreskrim Polres Jember," katanya.
Komang menjelaskan tersangka dijerat Pasal 2 Ayat (1) dan Pasal 3 Undang-Undang No. 20 Tahun 2001 tentang Perubahan Atas Undang-UndangI No. 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi junto Pasal 55 ayat 1 ke 1 junto Pasal 56 KUHP.
"Ancaman hukuman minimal 4 tahun penjara dan maksimal 20 tahun penjara, dan denda paling sedikit Rp200 juta dan paling banyak Rp1 miliar," ujarnya