Angka Kematian Pasien di Sorong Tinggi, Namun Tidak Dilaporkan ke Satgas COVID-19
SORONG - Angka kematian pasien COVID-19 di kota Sorong, Provinsi Papua Barat, cukup tinggi. Ironisnya, data kematian ini tidak dilaporkan secara detail kepada Satgas Papua Barat untuk di-input ke data nasional.
Data pasien COVID-19 yang meninggal dunia sejak 15-25 Juli 2021 sebanyak 34 orang. Namun, berdasarkan data yang dihimpun Antara, belum dilaporkan kepada Satgas Papua Barat untuk dimasukkan ke dalam data nasional.
Data kematian pasien COVID-19 tersebut yakni 15 Juli 2021 sebanyak 3 orang meninggal dunia. Pada 16 Juli sebanyak 3 orang, 17 Juli sebanyak 2 orang, 18 Juli sebanyak 2 orang, 19 Juli sebanyak 1 orang, dan 20 Juli sebanyak 4 orang.
Selanjutnya pada 21 Juli 2021 sebanyak 3 orang meninggal dunia, 22 Juli sebanyak 2 orang, 23 Juli sebanyak 4 orang, 24 Juli sebanyak 4 orang, dan 25 Juli sebanyak 6 orang.
Baca juga:
- Bisnis Kartu Vaksin dan Tes Usap COVID-19, Polres Sorong Kota Ciduk 4 Orang Pelaku
- Cuaca Buruk dan Makamkan 10 Jenazah dalam 3 Hari Terakhir, Penggali Kubur COVID di Kota Sorong Mengaku Kelelahan
- Warga Jambi Temukan Granat Nanas saat Bersih-bersih Rumah, Danramil: Masih Aktif dan Berbahaya
- Kisah TNI dan Polisi yang Menembus Hujan Deras Bagikan Sembako ke Rumah Warga Miskin di Jambi
Juru Bicara Satgas COVID-19 Papua Barat dokter Arnold Tiniap saat dikonfirmasi di Manokwari, Selasa, mengatakan bahwa pihaknya belum menerima laporan kematian pasien COVID-19 sebanyak itu dari Kota Sorong.
Dia mengatakan bahwa seharusnya Dinas Kesehatan Kota Sorong melaporkan data kematian pasien COVID-19 sedetail mungkin sesuai fakta lapangan tidak menutup-nutupi sehingga masyarakat tahu dan waspada.
"Data kematian harus dilaporkan secara benar sesuai dengan fakta agar masyarakat tahu dan waspada serta tidak menganggap COVID-19 ini hal yang biasa-biasa saja," ujarnya.
Selain itu, kata dia, data tersebut juga dapat dijadikan acuan dalam mengambil kebijakan penanganan COVID-19 di Papua Barat.