Belum Terima Pemberitahuan Demo 24 Juli, Polrestabes Bandung Minta Warga Tak Terprovokasi
BANDUNG - Kapolrestabes Bandung Kombes Ulung Sampurna Jaya mengatakan pihaknya belum menerima pemberitahuan akan adanya aksi unjuk rasa terkait PPKM darurat pada Sabtu, 24 Juli.
"Sampai sekarang ini kalau ada aksi nasional kami belum menerima izinnya," kata Ulung di Polrestabes Bandung dikutip Antara, Jumat, 23 Juli.
Namun, menurut dia, Polrestabes Bandung terus bersiaga untuk mengantisipasi adanya aksi unjuk rasa yang dilakukan masyarakat.
Termasuk hari ini di mana sejumlah aparat Polrestabes Bandung bersama Brimob Polda Jawa Barat bersiaga di Balai Kota Bandung setelah mendengar adanya isu aksi unjuk rasa. Hingga Jumat sore, tidak ada massa yang mendekati Balai Kota Bandung.
"Alhamdulillah hari ini di Kota Bandung tidak terjadi demo, sehingga Kota Bandung aman kondusif," kata Ulung.
Dia memastikan pihaknya bakal memfasilitasi apabila ada masyarakat yang ingin menyampaikan aspirasinya terkait PPKM yang kini diberlakukan di tengah pandemi COVID-19. Namun, katanya, masyarakat diminta untuk tidak menimbulkan kerumunan dengan adanya aksi secara massal.
Pasalnya, kata Ulung, ada sejumlah peserta aksi unjuk rasa pada Rabu, 21 Juli, yang dinyatakan reaktif setelah dilakukan tes usap antigen, karena potensi penyebaran COVID-19 di tengah kerumunan cukup tinggi.
"Seperti kemarin, pada saat kami bubarkan, yang diamankan diperiksa, ternyata hasilnya reaktif (tes antigen), kami lakukan PCR dan hasilnya positif, kami bawa ke rumah sakit," kata Ulung.
Baca juga:
- Puluhan Hotel Pasang Bendera Putih Emotikon Menangis, Sandiaga Tegaskan Penyelamatan Pariwisata
- Divonis 5 Tahun Penjara Terkait Suap Benur, Edhy Prabowo Ajukan Banding
- 1.214 Warga Isoman Meninggal Dunia, Wagub DKI: Kita Cek, Semoga Tidak Sebesar Itu
- Ombudsman Temukan Maladministrasi TWK Novel Baswedan Dkk, Dewas KPK Lepas Tangan
Polisi meminta kepada masyarakat agar tidak terprovokasi oleh ajakan unjuk rasa dengan isu-isu yang tidak jelas. Karena dengan adanya unjuk rasa, penyebaran COVID-19 akan berpotensi menciptakan klaster baru.
"Masyarakat di Kota Bandung jangan sampai terprovokasi, hingga mengikuti demo yang tidak jelas dengan isu seolah-olah menolak PPKM, padahal sebenarnya mereka hanya ingin merusak suasana di Kota Bandung," sambung Ulung.