Mahasiswa Ricuh dengan Polisi di Kolong Flyover Pasar Rebo, Kapolsek: Tidak Ada Kekerasan
JAKARTA - Beredar video di media sosial yang memperlihatkan sekelompok mahasiswa dibubarkan polisi saat menggelar demonstrasi menolak Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat di kolong Flyover Pasar Rebo, Jakarta Timur.
Kapolsek Ciracas Kompol Jupriono membenarkan perihal pembubaran itu. Alasan demo dibubarkan karena dinilai mengganggu arus lalu lintas dan menyebankan kerumunan.
"Karena sedang diberlakukannya PPKM level 4 dilarang berkerumun. Selain itu kegiatnya mengganggu arus lalin," ujar Jupriono kepada VOI, Jumat, 23 Juli.
Selain itu, Jupriono juga membantah adanya tindak kekerasan yang dilakukan anggotanya selama proses pembubaran.
Baca juga:
- Puluhan Hotel Pasang Bendera Putih Emotikon Menangis, Sandiaga Tegaskan Penyelamatan Pariwisata
- Divonis 5 Tahun Penjara Terkait Suap Benur, Edhy Prabowo Ajukan Banding
- 1.214 Warga Isoman Meninggal Dunia, Wagub DKI: Kita Cek, Semoga Tidak Sebesar Itu
- Ombudsman Temukan Maladministrasi TWK Novel Baswedan Dkk, Dewas KPK Lepas Tangan
Meski pada narasi yang diunggah akun Instagram @komisi_d menuliskan adanya aksi kekerasan yang dilakukan oleh polisi.
"Tidak ada kekerasan dalam proses imbahuan yang kita lakukan. Baik itu kekerasan verbal maupun kekerasan fisik," tegasnya.
Mahasiswa-mahasiswa yang berasal dari Universitas Unindra PGRI itu, lanjut Jupriono, tak ada yang diamankan. Mereka langsung diminta untuk meninggalkan lokasi dan pulang.
"Tidak ada yang diamankan, mereka kembali ke kampus dengan kesadaran sendiri setelah kita imbau," kata dia.