Bank Indonesia Sokong Pendanaan APBN Rp7,8 Triliun dalam Sebulan
JAKARTA - Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo mengatakan otoritas moneter tetap mendukung upaya pemulihan ekonomi nasional melalui sinergi kebijakan dengan pemerintah.
“Bank Indonesia melanjutkan pembelian SBN (Surat Berharga Negara) di pasar perdana sebagai bagian dari sinergi kebijakan bersama pemerintah untuk pendanaan APBN 2021,” ujarnya dalam keterangan resmi seperti yang dikutip pada Jumat, 23 Juli.
Menurut Perry, hingga 19 Juli 2021, pembelian SBN di pasar perdana tercatat sebesar Rp124,13 triliun. Dari angka tersebut, Rp48,67 triliun diantaranya dibeli melalui mekanisme lelang utama. Sementara Rp75,46 triliun melalui mekanisme Greenshoe Option (GSO).
Dalam catatan VOI, jumlah tersebut melesat Rp7,87 triliun dari laporan BI sebelumnya pada pertengahan Juni 2021 yang disebutkan sebesar Rp116,26 triliun.
Baca juga:
- Sri Mulyani 'Kuras' Beras Bulog Rp3,5 Triliun untuk Bansos: Jadi Bisa Beli Gabah Petani yang Sekarang Panen
- Terungkap, Rektor UI Ari Kuncoro Belum Resmi Mengundurkan Diri sebagai Komisaris BRI: Keputusannya 45 Hari ke Depan
- Sri Mulyani Buka-bukaan: Belanja Vaksin COVID-19 Tembus Rp10,6 Triliun, 53 Juta Dosis Lunas
Adapun, bukuan pada bulan lalu terdiri dari dari Rp40,80 triliun melalui mekanisme lelang utama dan Rp75,46 triliun melalui mekanisme GSO.
Untuk diketahui, peran BI dalam skema berbagi beban (burden sharing) dalam pendanaan APBN tertuang dalam Surat Keputusan Bersama (SKB) I dan II antara Gubernur Bank Indonesia dan Menteri Keuangan (Menkeu) yang telah disetujui DPR.
“Ke depan, membaiknya aktivitas kredit perbankan diharapkan dapat lebih meningkatkan peran ekspansi likuiditas dalam mendorong pertumbuhan ekonomi melalui kecepatan perputaran uang di ekonomi,” tutup Perry.