Gojek dan Grab Kembali Layani Ojek Penumpang dengan Protokol Kesehatan
JAKARTA - Layanan GoRide yang disediakan perusahaan ride-hailing Gojek telah kembali hadir di aplikasi penggunanya. Kala itu layanan ini sempat menghilang karena Pemerintah Provinsi DKI Jakarta menerapkan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB), pada 10 April lalu.
Kini Gojek sudah bisa kembali mengaspal dan mengangkut penumpang. Namun dengan syarat dan ketentuan berlaku sesuai protokol kesehatan yang telah disiapkan dalam kenormalan baru.
"Mewajibkan mitra menggunakan masker dan sarung tangan, sedangkan penumpang menggunakan masker. Kami juga menghimbau penumpang GoRide untuk membawa helm SNI pribadi," ungkap Chief Corporate Affairs Gojek, Nila Marita saat dihubungi VOI, Senin 8 Juni.
Di sisi lain, demi mengurangi rasa khawatir calon penumpang, Gojek juga telah memiliki fitur informasi kesehatan mitra di aplikasinya, di mana pelanggan dapat mengetahui suhu tubuh mitra driver dan status disinfeksi kendaraan mitra driver.
Baca juga:
Fitur ini tidak hanya membantu para pengguna layanan Gojek merasa aman dan memastikan mereka mendapat layanan yang memenuhi standar kesehatan, higienis, tetapi juga membantu para mitra driver Gojek untuk bisa bekerja dengan tenang.
Di samping itu, mitra driver dan calon penumpang diharuskan menjaga kebersihan sebelum menggunakan layanan tersebut. Seperti diketahui sebelumnya, Gojek sendiri telah memiliki 130 Posko Aman di kota-kota besar di Indonesia termasuk Jakarta
"Mtra driver dapat melakukan pengecekan suhu tubuh, mendapatkan healthy kit (masker dan hand sanitizer) serta tempat untuk dikakukannya penyemprotan disinfektan terhadap motor ataupun mobil yang digunakan oleh mitra," jelas Nila.
Namun, sayangnya GoRide tidak bisa digunakan untuk calon penumpang yang tengah berada di dalam zona merah COVID-19 yang telah terdeteksi atau ditetapkan oleh pemerintah.
"Adapun sesuai SK Dishub Nomor 105/2020, Gojek memastikan tidak beroperasi pada wilayah yang ditetapkan sebagai wilayah pengendalian ketat berskala lokal dengan menerapkan pengaturan geofencing," imbuh Nila.
Untuk layanan serupa yakni GrabBike juga telah muncul dalam aplikasi Grab hari ini. Tidak jauh berbeda dengan pesaingnya, perusahaan asal Singapura ini menghadirkan GrabProtect sebagai langkah keamanan dan kebersihan dalam pengoperasian kembali layanan antar-jemputnya.
Grab melengkapi armada GrabBike dengan partisi plastik sebagai pemisah untuk meminimalisir kontak antara penumpang dan mitra pengemudi. Perusahaan tersebut juga mengadopsi praktik kebersihan termasuk mencuci tangan secara teratur, menutup mulut atau hidung saat bersin atau batuk.
Serta menuntut driver untuk selalu membersihkan dan mendisinfeksi kendaraan, dan menyarankan untuk langsung mengunjungi dokter jika merasa tidak enak badan.
Lainnya, Grab juga akan meluncurkan dua fitur in-app terbaru (formulir deklarasi kesehatan dan kebersihan online serta fitur mask selfie) dan fitur pengecekan masker via swafoto (mask selfie) diseluruh pasar Grab mulai akhir Juni nanti.