Pemkot Malang Bakal Gunakan Guest House Jadi Rumah Isolasi COVID-19

MALANG - Pemerintah Kota Malang berencana menggunakan salah satu penginapan atau guest house untuk dijadikan rumah isolasi bagi pasien COVID-19.

Wali Kota Malang Sutiaji mengatakan saat ini ada satu penginapan dengan kapasitas 80 tempat tidur yang rencananya akan dipergunakan untuk pasien yang memiliki gejala ringan, dan sudah tidak lagi membutuhkan pengawasan tenaga kesehatan.

"Jika pasien sudah tidak ada gejala lagi, bisa digeser ke safe house yang lain. Rencananya ada 80 ranjang, pekan ini bisa dipakai," kata Sutiaji dikutip Antara, Kamis, 15 Juli. 

Pasien terkonfirmasi positif COVID-19 yang digeser ke penginapan tersebut, bisa dilakukan usai menjalani isolasi di fasilitas layanan kesehatan yang telah disediakan seperti rumah isolasi yang berada di Jalan Kawi, Kota Malang.

Menurutnya, jika kondisi pasien sudah membaik dan tidak perlu pengawasan dokter atau tenaga kesehatan, maka untuk menyelesaikan masa isolasi bisa dilakukan di penginapan tersebut.

"Untuk gejala ringan, dan itu (bagi pasien yang) sudah tidak butuh pengawasan secara intensif oleh tenaga kesehatan," katanya.

Sutiaji menambahkan pada penginapan tersebut, tersedia kurang lebih sebanyak 40 kamar. Pada masing-masing kamar, akan tersedia dua tempat tidur, sehingga secara keseluruhan terdapat 80 tempat tidur yang bisa dipergunakan untuk pasien.

Pemerintah Kota Malang tengah berupaya untuk menambah tempat tidur bagi pasien konfirmasi positif COVID-19, dalam upaya untuk menurunkan tingkat keterisian, atau Bed Occupancy Ratio (BOR) di rumah sakit rujukan, serta fasilitas layanan kesehatan.

Penambahan rumah isolasi di Kota Malang tersebut, merupakan salah satu upaya untuk meningkatkan angka kesembuhan pasien konfirmasi positif COVID-19. Beberapa waktu lalu, juga telah dioperasikan rumah sakit lapangan di area Rumah Sakit Tentara (RST) dr Soepraoen.

Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Kota Malang dr Husnul Muarif menambahkan, saat ini angka kesembuhan pasien konfirmasi positif COVID-19 di Kota Malang tercatat sebesar 81,7 persen.

Pihaknya terus berupaya untuk meningkatkan angka kesembuhan pasien terkonfirmasi positif COVID-19 naik menjadi 90 persen.

"Kita berada di 81,7 persen, standardnya 90 persen. Kami terus berupaya meningkatkan kesembuhan pasien, terutama untuk gejala ringan agar bisa sembuh," katanya.

Di Kota Malang, secara keseluruhan ada sebanyak 8.091 kasus konfirmasi positif COVID-19. Dari total tersebut, sebanyak 6.407 orang dilaporkan telah sembuh, 690 dinyatakan meninggal dunia, dan sisanya berada dalam perawatan.