Tinjau Rusun Pasar Rumput, Jokowi: Kalau Terjadi Lonjakan Kasus COVID-19 Kita Sudah Siap!

JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyebut 2.060 tempat tidur di Rumah Susun Pasar Rumput Jakarta siap digunakan oleh pasien COVID-19 tanpa gejala maupun bergejala ringan untuk melaksanakan isolasi. Dengan adanya ribuan kamar ini, Jokowi memastikan pemerintah sudah siap jika terjadi lonjakan kasus.

Saat melakukan peninjauan Jokowi didampingi oleh Menteri PUPR Basuki Hadimuljono dan Kepala BNPB Ganip Warsito.

"Tadi setelah kita cek tower 1 sudah siap dipakai sebanyak 2.060 tempat tempat tidur," katanya seperti ditayangkan di YouTube Sekretariat Presiden, Rabu, 7 Juli.

Tak hanya itu, dalam dua atau paling lama tiga hari ke depan terdapat 5.950 tempat tidur yang juga siap digunakan untuk pasien COVID-19 untuk melakukan isolasi mandiri. Sehingga, saat lonjakan kasus terjadi, pemerintah telah menyiapkan tempat tidur untuk pasien tanpa gejala maupun bergejala ringan.

"Kemudian tower 2 dan 3 sebanyak 5.950 tempat tidur akan siap dalam 2-3 hari ini. Kita harapkan kalau memang terjadi lonjakan kita sudah ada kesiapan," tegasnya.

Jokowi mengingatkan seluruh kepala daerah baik yang ada di maupun di luar Pulau Jawa Bali untuk terus melakukan persiapan menghadapi lonjakan kasus COVID-19. Caranya, dengan mengontrol segara kebutuhan yang diperlukan oleh para pasien.

"Saya minta kepada seluruh gubernur, bupati, wali kota baik yang berada di Pulau Jawa-Bali maupun di luar Pulau Jawa semuanya terus turun ke bawah mengecek lapangan, mengontrol kesiapan baik itu obat-obatan, alat-alat kesehatan baik itu tabung oksigen dan juga tempat-tempat isolasi yang selalu dan harus disiapkan," ujarnya.

Selain itu, Jokowi juga menyampaikan apresiasi dan terima kasih kepada para tenaga kesehatan serta seluruh relawan yang telah berjibaku membantu pasien di tengah pandemi COVID-19.

"Saya ingin mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya pada dokter, para tenaga kesehatan, dan seluruh relawan yang telah bekerja pagi, siang, dan malam dalam rangka menangani COVID-19," pungkasnya.