Karut Marut Awal Pekan Ibu Kota, Polda Metro Tambah Kekuatan Jadi 2.832 Personel Kawal PPKM Darurat
JAKARTA - Polda Metro Jaya menambah kekuatan dari 1.500 orang menjadi 2.832 personel untuk mengawal kebijakan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat pada 3-20 Juli di Jadetabek.
"Kekuatan personel kemarin 1.500 anggota kepolisian karena melihat situasi perlu ada penambahan jadi ditambah menjadi 2.832 personel," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Yusri Yunus, Senin, 5 Juli
Polda Metro Jaya juga akan didukung oleh 2.263 personel TNI dan 700 personel dari unsur keamanan pemerintah daerah.
Para personel tersebut tergabung pada Satuan Tugas Aman Nusa yang juga akan melakukan penegakan hukum dan penindakan yang tegas bagi pelanggar ketentuan PPKM Darurat termasuk pengawasan terhadap sektor non esensial dan kritikal.
Aparat gabungan operasi itu akan menerapkan dua pendekatan, yaitu operasi yustisi dan penegakan hukum dalam hal penyelidikan dan penyidikan untuk melihat unsur pidana yang dilanggar.
"Kita lakukan sampai 20 Juli nanti, jadi Satgas Gakkum di dalamnya ada penegakan hukum dari polisi kemudian ada juga operasi yustisi," ujarnya dikutip Antara.
Baca juga:
- PPKM Mikro di Luar Jawa-Bali Diperpanjang Hingga 20 Juli, Berikut Aturannya
- Terdakwa Pemerkosa Anak Kandung di Banjarmasin Divonis Kebiri
- Hukuman Pinangki Sirna Malasari 'Didiskon' 6 Tahun, Jaksa Sebut Tak Punya Alasan Kasasi
- Mobilitas Masyarakat di 3 Provinsi Ini Masih Tinggi Meski PPKM Darurat Berlaku
Kombes Yusri pun sekali lagi menegaskan langkah tegas kepolisian diambil demi menyelamatkan masyarakat dari ancaman pandemi COVID-19.
Polda Metro berharap masyarakat khususnya di Jakarta, menyadari bahwa segala daya upaya petugas baik TNI-Polri maupun pemerintah daerah tidak akan bisa mengatasi pandemi COVID-19 tanpa disiplin masyarakat menjalankan protokol kesehatan.
"Tindakan yang kami lakukan adalah untuk menyelamatkan masyarakat, bukan untuk membuat Jakarta ini sepi, tidak. Tetapi bagaimana kita menyelamatkan masyarakat dan masyarakat mau sadar," pungkasnya.