Operasi Gabungan Pencarian Korban Tenggelamnya KMP Yunicee Dihentikan
DENPASAR - Operasi tim gabungan pencarian korban tenggelamnya KMP Yuniceed di perairan Selat Bali, dihentikan.
"Pencarian secara integrasi yang tergabung dalam tim SAR gabungan kita hentikan. Karena mengingat dari kewenangan yang diberikan kepada Basarnas, Basarnas memiliki kewenangan untuk mencari selama tujuh hari," kata Kepala Basarnas Bali, Gede Darmada, Senin, 5 Juli.
"Penutupan yang dimaksud di sini adalah pencarian secara posko. Tapi pencarian secara mandiri berupa pemantauan, tetap berjalan. Hanya poskonya saja dibubarkan," sambungnya.
Pencarian secara mandiri yang dimaksud yakni Basarnas akan membantu untuk melakukan evakuasi bila ditemukan jenazah korban KMP Yunicee.
"Iya, artinya kalau ada yang melihat dan menemukan, kami siap melakukan pencarian lagi untuk melakukan evakuasi," jelasnya.
Berdasarkan data terakhir, jumlah orang yang berada di KMP Yunicee yakni 77 orang. Sedangkan yang tidak tercatat di manifes 20 orang.
"Di mana yang tercatat dalam manifes sebagai penumpang 41 orang. Kemudian, penumpang yang tidak tercatat dalam manifes 20 orang. (Di antaranya) 12 orang ABK kapal, dan 4 orang petugas kantin," ujarnya.
Baca juga:
- Update COVID-19 per 5 Juli: Makin Mengkhawatirkan, Ada 29.745 Kasus Baru
- DPR: Pemerintah Pusat dan Daerah Harus Sweeping Perkantoran
- Jokowi: Tak Ada Tempat yang Lebih Baik Selain di Rumah Saja, Jauhi Kerumunan
- Polisi Temukan Perusahaan Paksa Karyawan Kerja di Kantor di Masa PPKM Darurat, Segera Ambil Tindakan
Dari 77 orang, tercatat 51 orang selamat. Sedangkan korban meninggal 9 orang dan dalam pencarian 17 orang.
"KNKT sedang melakukan investigasi apa itu perlu di angkat atau tidak. Karena masalah pengangkatan sesuai ketentuan yang berlaku. Nanti KNKT atau komisi nasional keselamatan transportasi akan merekomendasikan ke pihak perusahaan," ujarnya.