Korban Tewas Jatuhnya Pesawat Militer Filipina Bertambah jadi 47 Orang

JAKARTA - Jumlah korban tewas dalam kecelakaan maut jatuhnya pesawat angkut militer C-130 Hercules milik Angkatan Udara Filipina bertambah menjadi 47 orang. 

Total ada 96 penumpang dalam pesawat yang jatuh pada Hari Minggu 4 Juli waktu setempat tersebut, sebeut Kepala Militer Cirilito Sobejna pada Hari Senin 5 Juli. 

"Empat puluh sembilan personel militer terluka dalam kecelakaan itu, kata Sobejana kepada Reuters seperti dikutip Senin 5 Juli. Pesawat diketahui terbang dari Laguindingan sekitar 460 kilometer ke arah timur laut, menuju Provinsi Jolo.

Sementara, Departemen Pertahanan Nasional mengatakan pada Hari Minggu waktu setemmpat, tiga warga sipil di darat juga tewas dan empat warga sipil terluka akibat kecelakaan pesawat tersebut.

Kecelakaan terjadi saat pesawat militer Filipina berusaha mendarat di Bandara Jolo, Sulu namun gagal melewati landasan pacu tanpa mendarat. Pesawat gagal mendapatkan kembali kekuatannya untuk terbang dan mencapai ketinggian yang cukup, sebelum akhirnya jatuh di Patikul. 

"Sejumlah tentara terlihat melompat keluar dari pesawat sebelum menyentuh tanah, menyelamatkan mereka dari ledakan yang disebabkan oleh kecelakaan itu," kata Satuan Tugas Gabungan Sulu dalam sebuah pernyataan. Tidak segera jelas berapa banyak yang melompat atau apakah mereka selamat dari kecelakaan maut tersebut.

Seorang juru bicara militer, Kolonel Edgard Arevalo, mengatakan tidak ada tanda-tanda serangan terhadap pesawat itu, tetapi penyelidikan belum dimulai karena upaya difokuskan pada penyelamatan dan perawatan.

Terpisah, Menteri Pertahanan Filipina Delfin Lorenzana mengatakan dia telah memerintahkan penyelidikan atas insiden tersebut, yang akan dimulai setelah operasi penyelamatan dan pemulihan selesai.

Untuk diketahui, Sulu, sekitar 950 km (600 mil) selatan ibu kota, Manila, adalah markas kelompok militan Abu Sayyaf, yang terkenal karena sering terlibat bentrokan dengan militer Filipina