Benci Bitcoin Cs, Diam-Diam Amerika Serikat Jadi Negara Paling Siap untuk Kripto
JAKARTA – Amerika Serikat (AS) kerap menunjukkan sentimen negatifnya terhadap mata uang kripto. Bahkan pasar kripto pernah mengalami crash akibat kebijakan yang dikeluarkan AS beberapa waktu lalu.Namun faktanya AS disebut sebagai negara “paling siap untuk kripto”.
Berdasarkan laporan Cointelegraph, meski tidak mempunyai landasan hukum yang jelas terkait penggunaan mata uang kripto, AS menjadi negara yang “paling siap untuk kripto” berdasarkan sejumlah metrik utama yakni pencarian Google, ATM kripto, dan undang-undang.
Sebuah firma riset, Crypto Head telah memberikan skor 7,13 dari maksimum 10 kepada Amerika Serikat dalam Index Kesiapan-Kripto 2021. Ini menempatkan AS pada urutan pertama dari daftar negara paling siap untuk kripto pada tahun ini.
“Dalam hal ATM kripto, AS memimpin dengan lebih dari 17.000 (ATM) yang sejauh ini merupakan yang terbanyak di dunia, karena negara terdekat berikutnya memiliki sekitar 16.000 lebih sedikit,” ungkap pihak Crypto Head, pada hari Kamis 1 Juli.
Baca juga:
Hal itu membuktikan bahwa secara hukum, AS memperbolehkan kepemilikan kripto dan penggunaannya di bank. Kepemilikan kripto di kalangan warga AS telah mengalami peningkatan yang signifikan.
“Hukum AS mengizinkan kepemilikan kripto dan penggunaannya di bank, dan telah terjadi peningkatan 140% dalam pencarian kripto pada tahun lalu.”
Pada urutan kedua dari negara yang paling siap untuk kripto setelah AS ditempati oleh Siprus. Kemudian pada posisi ketiga, keempat dan kelima ditempati oleh Singapura, Hong Kong dan Inggris. Sedangkan pada posisi keenam hingga sepuluh besar ditempati oleh Irlandia, Slovenia, Australia, Jerman, dan Kanada.
Pada masa pemerintahan Donald Trump, AS bersikap keras terhadap kripto. Namun, sikap AS melunak di bawah pemerintahan Presiden Biden dengan ditunjuknya salah satu anggota parlemen yang pro kripto, Garry Gensler untuk memimpin Komisi Bursa dan Sekuritas (SEC).