Jokowi: Kehadiran Tadex Momentum untuk Mendorong Ekosistem Digital yang Inklusif
JAKARTA - Industri media di Indonesia terus berkembang dari waktu ke waktu seiring dengan kemajuan teknologi digital. Karena itu, Dewan Pers dan Task Force Media Sustainability Bersama dengan Telkom Group berkomitmen untuk merancang sebuah solusi yang membuka peluang baru akan industri media yang lebih berkelanjutan.
Presiden Joko Widodo menyambut baik kolaborasi tersebut. Menurut dia, kolaborasi ini berhasil menciptakan inovasi teknologi bagi industri media khusus periklanan dengan menghadirkan Tadex Digital Exchange.
"Karya anak bangsa ini harus kita dukung dan manfaatkan sebaik-baiknya untuk mendorong ekosistem yang inklusif, membangun periklanan digital yang inovatif dan transparan dengan tetap mengedepankan kualitas penyampaian pesan ke publik," katanya dalam konferensi pers secara virtual, Selasa, 29 Juni.
Mantan Gubernur DKI Jakarta ini mengaku yakin Tadex akan memberikan angin segar, karena menawarkan moda bisnis periklanan digital berkelanjutan. Selain itu juga membuka banyak peluang-peluang baru yang bermanfaat bagi advertiser, publisher, marketer, dan pemangku kepentingan lainnya.
"Untuk merebut peluang di era disrupsi kita harus mampu menciptakan solusi inovatif dengan mengembangkan spirit smart digital planner untuk mendukung percepatan pertumbuhan ekonomi digital di Tanah Air," tuturnya.
Baca juga:
- Target 1 Juta Vaksinasi Tercapai, Jokowi: Agustus Kita Tingkatkan Dua Kali Lipat
- BEM UI Sebut Jokowi 'The King of Lip Service', KSP: Pemerintah Tidak Anti Kritik Asal Bisa Dipertanggungjawabkan
- BEM UI Dipanggil karena ‘Jokowi The King Lip of Service’, PPP: Bukan Penghinaan, Tak Perlu Dibesar-besarkan
- Rosan Roeslani: Dapat Restu Jokowi, Kadin Gelar Munas Sekaligus Vaksinasi Massal di Kendari
Saat ini, kata Jokowi, kontribusi pertumbuhan ekonomi digital terhadap produk domestik bruto (PDB) masih relatif kecil, baru sekitar 4 persen dari PDB Indonesia.
"Ini artinya kita harus berlari lebih cepat lagi. Sehingga tahun 2025 kita bisa menguasai sekitar 40 persen dari total potensi ekonomi digital di Asia dan di tahun 2030 ekonomi digital Indonesia bisa berkontribusi 18 persen dari PDB Indonesia," jelasnya.
Lebih lanjut, Jokowi mengatakan kehadiran Tadex menjadi momentum penting untuk melahirkan lompatan-lompatan baru khususnya di bidang ekonomi digital.
"Menciptakan ekosistem digital yang lebih baik, menjadikan Indonesia sebagai negara dengan kekuatan ekonomi digital terbesar di Asia Tenggara," tuturnya.