JAKARTA - Presiden Joko Widodo secara tegas mengkritisi kondisi yang terjadi terhadap masyarakat di Gaza, Palestina karena saat ini jangankan hak untuk membangun, hak hidup bagi masyarakat Gaza pun tidak dihormati.
Hal tersebut disampaikan oleh Presiden RI saat membuka pernyataannya dalam APEC Economic Leaders Retret yang diselenggarakan di Mosconce Center, San Francisco, Amerika Serikat, Jumat (17/11) waktu setempat.
"Sebelum kita memulai topik kita tentang pembangunan inklusif, mari kita sejenak memikirkan tentang masyarakat di Gaza. Jangankan pembangunan, saat ini hak hidup mereka pun tidak dihormati," tegas Presiden dalam siaran pers dilansir ANTARA, Sabtu, 18 November.
Karenanya, Presiden Jokowi mendesak para pemimpin APEC untuk bertindak menghentikan perang, mendorong gencatan senjata, serta memastikan bantuan kemanusiaan bagi masyarakat Gaza dapat dikirimkan tanpa hambatan.
Selanjutnya, mengenai pembangunan inklusif, Presiden Jokowi menuturkan bahwa APEC perlu memprioritaskan realisasi peluang dan pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan tangguh.
Presiden Jokowi mengatakan kawasan Asia Pasifik memiliki potensi besar, sebesar 62 persen PDB global dan 48 persen perdagangan dunia berasal dari APEC.
"Di tengah situasi dunia tidak menentu, APEC perlu prioritaskan realisasi peluang dan pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan tangguh yang dapat dicapai bersama," tuturnya.
Untuk mencapai hal tersebut, Presiden Jokowi menyebutkan sejumlah hal, yakni pertama adalah perlu semangat kolaborasi. Presiden menilai bahwa kebersamaan dan strategic trust perlu untuk mewujudkan visi APEC 2040.
"Ini kunci untuk pertahankan relevansi APEC sebagai forum ekonomi premier di kawasan," jelasnya.
Kedua, Kepala Negara menilai perlu memperkuat ketahanan ekonomi kawasan dalam rangka menjaga ketangguhan dalam rantai pasok global.
Presiden melanjutkan ketergantungan dan dominasi rantai pasok global pada sejumlah ekonomi pun harus dikurangi.
"Negara berkembang harus berperan dan berpartisipasi dalam rantai pasok global, termasuk melalui hilirisasi untuk dukung negara berkembang lakukan lompatan pembangunan," katanya.
Ketiga, dalam hal pemanfaatan teknologi digital di kawasan, Presiden Jokowi menyebut bahwa APEC harus bersama-sama menjembatani kesenjangan digital melalui sinergi kebijakan dan penguatan infrastruktur yang dapat dimanfaatkan untuk mendorong pertumbuhan ekonomi yang inklusif, salah satunya dalam integrasi usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) ke dalam ekosistem digital.
"Integrasi UMKM ke ekosistem digital sangatlah penting untuk perluas pasar dan perkuat ketahanan UMKM, sebagai penopang ekonomi sebagian besar Ekonomi APEC," katanya.
Presiden Jokowi menegaskan bahwa saat ini Indonesia berupaya terus mendorong pemanfaatan teknologi digital.
Pemanfaatan tersebut, kata Presiden, dilakukan baik untuk pengembangan ekonomi kreatif hingga pengembangan UMKM dengan target digitalisasi sejumlah 30 juta UMKM pada tahun 2024.
Presiden turut menyampaikan apresiasi atas dukungan APEC terhadap keketuaan Indonesia di ASEAN pada tahun 2023.
"Saya yakin APEC dan ASEAN dapat terus berkolaborasi untuk wujudkan pusat pertumbuhan dunia," tuturnya.
Turut mendampingi Presiden Jokowi dalam pertemuan itu Menteri Luar Negeri Retno Marsudi.