Kasus COVID-19 Tinggi, Polri Latih 2.284 Orang Jadi Tracer
JAKARTA - Polri menggelar pelatihan bagi 2.284 orang untuk menjadi tracer COVID-19. Ribuan orang itu berasal dari anggota Korps Bhayangkaran dan mitra Polri.
"Peserta sebanyak 2.284 orang. dengan rincian Relawan Senkom 530 orang, Bintara PMJ 270 orang, Baja SPN Lido 552 orang, Baja SPN Jabar 539 orang, Baja SPN Banten 192 orang dan Baja SPN Jateng 201 orang," ucap Kadiv Humas Polri Irjen Argo Yuwono, Selasa, 29 Juni.
Pelatihan ini sangat penting. Sebab, bukan perkara mudah untuk menjadi tracer COVID-19. Mereka bertanggungjawab untuk mendata orang-orang yang terkonfirmasi dan riwayat kontak erat.
"Agar rekan-rekan paham betul akan apa saja yang harus dilakukan. Yang pertama menjaga diri kita sendiri, kemudian membuka mata dan telinga, dan mendata siapa saja yang terkonfirmasi positif, jangan pasif," ungkap Argo.
Baca juga:
- Viral Warga di Zona Merah Jakarta Disanksi Bila Keluar Lewat Pukul 21.00, Polda Metro Beri Jawaban!
- Kapolri Sigit: Vaksin Memutus Penyebaran COVID-19
- Belum Ada Separuh Babinsa-Bhabinkamtibmas yang Dilatih Jadi Tracer PPKM Mikro
- Wapres Ma'ruf Amin Ajak Masyarakat Wisata ke Raja Ampat: Restoran-Penginapan Harus Nyaman Bagi Muslimin
Sementara untuk para anggota Polri, sambung Argo, menjadi tracer merupakan salah satu bakti kepada negara. Sebab, dengan cara itu dapat membantu Indonesia keluar dari masa pandemi.
"Khususnya sebagai anggota Polri adalah kewajiban kita untuk melaksanakan hal tersebut," tegas Argo.
Sedangkan, untuk elemen masyarakat atau mitra polisi diharapkan membantu semaksimal mungkin. Tetapi, dengan catatan tetap menjaga protokol kesehatan.
"Agar selalu melakukan langkah-langkah yang tepat dan proaktif tetapi tetap menjaga protokol kesehatan yang seharusnya," tutup Argo.