Gubsu Edy Ingin Pemberantasan Narkoba Konkret, Contohkan Saat Jabat Pangdam Kerahkan Tank di Medan

MEDAN - Gubernur Sumatera Utara (Sumut) Edy Rahmayadi mengatakan peredaran narkoba di Sumut masih tinggi. Gubsu Edy menyebut napi di lapas wilauah Sumut juga masih banyak terlibat kasus narkoba. 

Karena itu dalam upaya memberantas peredaran narkotika, Gubsu Edy meminta langkah konkret. Bagi Gubsu Edy, pemberantasan narkoba tak bisa dilakukan sendiri-sendiri. 

"Saya mau ada program yang konkret, ada kegiatan yang sifatnya perencanaan dan da kegiatan yang sifatnya pelaksanaan, siapa komandannya di lapangan," ujar Gubsu Edy saat peringatan Hari Anti-Narkoba di rumah dinas Gubsu, Medan, Senin 28 Juni. 

"Untuk itu apa yang bisa dilakukan, duduk, rapat. Formatkan dulu besok, baru undang, dari AU, dari AL, dari Kodam undang, karena nggak bisa sendiri-sendiri,” sambungnya

Dalam upaya memberantas narkotika, Gubsu Edy mencontohkan tindakan yang sudah dilakukannya saat menjabat Pangdam I/BB. Pada saat itu, kata Gubsu Edy, dirinya menurunkan satu unit tank ke salah satu kawasan di Kota Medan.

"Ini bukan pamer, saya hanya mencontohkan konkret. 2016, saya saat itu menjabat  sebagai Pangdam, Kampung Kubur itu saya tutup. Saya keluarkan tank itu, apakah untuk menembak, tidak. Tank ini untuk penyemangat bahwa kita melawan," ujar mantan Pangkostrad ini. 

Gubsu Edy mengatakan saat dia menurunkan tank, orang-orang yang ada di kampung kubur itu lari hingga melompat ke sungai. Di

"Kampung kubur itu orangnya sampai loncat ke sungai. Kampung kubur ini satu tempat yang saat itu peredaran narkoba paling besar di Sumatera Utara," ujarnya.

Gubsu Edy mengatakan karena banyaknya peredaran narkoba, saat itu tidak ada yang berani masuk ke kampung kubur. Dia mengatakan harus menurunkan pasukan TNI untuk memberantas penyebaran narkoba di lokasi itu.

"Tank yang berani masuk. Makanya satu kompi dari Batalyon Linud 100 masuk ke sana," tuturnya.

Gubsu Edy mengakui, keberadaan BNN tidak bisa berbuat banyak dalam memberantas narkotika. Karena itu, Edy meminta intelejen dilibatkan dalam hal pemberantasan narkotika. 

"Berapalah personelnya itu dengan kondisi seperti ini. Belum lagi berangkat ke Madina, berapa banyak ditemukan tanaman ganja. Berapa banyak ditemukan tempat diskotek, kegiatan malam hari orang yang menggunakan sabu, ekstasi," ujar dia.