Indonesia Kembali Gelar 'Pacific Exposition', Dubes Tantowi: Buka Pasar Indonesia Timur
JAKARTA - Pemerintah Indonesia melalui Kedutaan Besar Republik Indonesia di Selandia Baru, kembali menggelar 'Pacific Exposition', pameran dagang, investasi dan pariwisata yang secara komprehensif mempertemukan pelaku bisnis dari seluruh negara di kawasan Pasifik termasuk Indonesia, Australia dan Selandia Baru.
Digelar pada 27-30 Oktober mendatang, kegiatan yang diselenggarakan untuk kedua kalinya ini akan mengusung tema 'It's Pacific Time'. Berbeda dengan kegiatan 1st Pacific Exposition (PE1) yang dihelat secara offline tahun 2019 lalu, 2nd Pacific Exposition (PE 2) ini akan digelar secara virtual, mengingat pandemi COVID-19.
"Selain pameran, PE 2 juga akan diisi dengan high-level forum yang membahas isu-isu perikanan dan kesehatan. PE 1 berhasil mendatangkan lebih dari 5000 pengunjung dan mencetak transaksi bisnis sebanyak lebih dari Rp 1,04 triliun," jelas Duta Besar Indonesia untuk Selandia Baru Tantowi Yahya dalam keterangan pers virtual, Rabu 23 Juni.
Setelah dunia dilanda pandemi COVID-19 selama lebih dari 18 bulan, kegiatan ini akan memberikan angin segar bagi pemulihan perekonomian Indonesia dan juga kawasan Pasifik yang kebanyakan roda ekonominya bergantung dari pariwisata.
"Untuk itu, PE 2 dapat dinilai sebagai upaya Pemerintah Indonesia untuk melakukan jumpstart perekonomian Kawasan Pasifik. PE 2 juga merupakan pengejawantahan inisiasi payung diplomasi Pacific Elevation yang digagas Indonesia sejak tahun 2019," terang Tantowi
Lebih jauh dijelaskan olehnya, enam provinsi Indonesia akan ikut serta dalam kegiatan ini, yakni Papua, Papua Barat, Maluku, Maluku Utara, Sulawesi Utara dan Nusa Tenggara Timur.
Menurut Tantowi, Indonesia akan memperoleh manfaat konkrit dari pelaksanaan Pacific Exposition karena arus barang dan orang antara Indonesia Timur dengan wilayah tetangga Pasifk terus meningkat.
"Pacific Exposition ada untuk membuka akses pasar bagi Kawasan Indonesia Timur yang selama ini dikenal masih tertinggal kemajuan ekonominya, baik dalam bentuk barang maupun jasa seperti pariwisata," tukasnya.
"Jika pada PE 1 kita berhasil mendatangkan lebih dari 5.000 pengunjung dan membukukan transaksi bisnis senilai lebih dari Rp1.04 triliun. Untuk PE 2 ini paling tidak menargetkan jumlah yang sama. Kami optimis, karena tidak ada batasan ekshibitor, yang menurut kami akan lebih banyak dari yang pertama digelar secara fisik," papar Dubes Tantowi.
Baca juga:
- Ada Turis Australia Positif COVID-19 Varian Delta, Selandia Baru Terapkan Siaga Level 2
- Parlemen Selandia Baru Nyatakan Ada Pelanggaran HAM Terhadap Muslim Uighur
- PM Selandia Baru Sebut Sulit Damaikan Perbedaan dengan China, Tertekan Program Intelijen Five Eyes?
- Selandia Baru Sukses Taklukkan Pandemi: 50 Ribu Penonton Sesaki Konser, Tanpa Masker dan Pembatasan Sosial
Ia menambahkan, selain pameran perdagangan dan business matching, PE 2 juga akan mengusung sejumlah forum, antara lain The Pacific Talk, Trade and Investment Forum, Tourism Forum, Health Forum dan Fisheries Forum. Forum-forum tersebut akan menghadirkan menteri, pejabat dan pakar yang berpengalaman dalam menangani isu-isu terkait baik dari Indonesia maupun negara Pasifik.