Cemas Setelah Bercinta Apakah Normal? Menurut Ahli 5 Hal Ini Penyebabnya

JAKARTA – Menurut ahli, kecemasan dirasakan setelah bercinta merupakan hal yang lumrah. Tidak membedakan pria ataupun wanita, rasa cemas tersebut bisa menguasai diri dan membuat tidak nyaman.

Dilansir Healthline, Selasa, 22 Juni, rasa cemas setelah bercinta bisa saja muncul karena sesuatu hal yang tidak berhubungan dengan seks. Pada awalnya, mungkin akan baik-baik saja tapi sesaat sesudahnya muncul rasa khawatir tentang apa yang akan terjadi selanjutnya.

Kecemasan pasca-seks adalah kondisi yang umum dialami. Orang-orang tanpa pandang bulu, termasuk semua preferensi seksual, bisa merasakan kecemasan setelah sesi bercinta dalam pemahaman luas atau seluruh bentuk keintiman fisik.

Kondisi ini disebut dengan post-coital dysphoria (PCD) yang dikenal juga dengan postcoital tristesse di mana ada kondisi tertentu yang bisa memicu perasaan sedih, gelisah, dan menangis setelah berhubungan seksual.

Post-coital dysphoria dapat berlangsung 5 hingga 2 jam, dan dapat terjadi dengan atau tanpa orgasme. Dua penelitian, yang pertama dilakukan tahun 2015 menemukan 46 persen dari 233 wanita yang mengikuti survei mengalami PCD setidaknya sekali.

Studi kedua tahun 2019 menemukan 41 persen dalam survei mengalaminya. Lantas, apa hal apa yang bisa menyebabkan PCD?

Hormon

Saat berhubungan seks, sejumlah hormon mengalami lonjakan termasuk dopamine dan oksitosin. Dan ketika mencapai orgasme, hormon prolactin diproduksi. Secara menyeluruh, hormon-hormon tersebut bisa menyebabkan emosi cukup intens.

Setelah aktivitas seksual berakhir, kadar hormon ini turun. Ini menyebabkan emosi, kecemasan salah satunya, muncul tak terduga. Para peneliti juga menyimpulkan bahwa fluktuasi hormonal ini berperan menyebabkan PCD.

Perasaan tentang hubungan

Ketika memiliki masalah yang belum selesai tentang hubungan Anda, berhubungan seks bagi beberapa orang bukan solusi untuk berdamai. Pada beberapa kasus, seks ketika hubungan bermasalah justru membuat lelah emosional dan dikuatkan fluktuasi hormon.

Perasaan tentang seks dan tubuh

Tidak sedikit orang yang memiliki kecemasan seputar seks. Kadang merasa bersalah, tidak mendapatkan consent, merasa malu, atau bahkan mengkhawatirkan kemampuan untuk aktivitas seksual. Hal tersebut sangat umum dan dapat menyebabkan rasa cemas menggelayut setelah berhubungan seksual.

Stres

Stres dan cemas mengenai kehidupan keseharian sangat mengganggu. Apalagi tak bisa mengesampingkan tugas-tugas yang belum usai. Jika mengalaminya, lebih mungkin juga mengalami gejala PCD.

Sebuah studi tahun 2015 mencatat bahwa, penyebab PCD sangat bervariasi dan tidak ajek. Tetapi orang yang mengalami tekanan psikologis selain stres, anxiety, hingga depresi juga berpotensi mengalami PCD.

Trauma

Kondisi rentan pada penyintas sexual harassment secara tidak sadar menyimpan rasa cemas dan takut. Untuk berdamai dengan masa lalu yang tidak menyenangkan, disarankan untuk meminta bantuan ahli agar mendapatkan terapi secara tepat.

Selanjutnya, untuk menghadapi rasa cemas dan bisa menikmati kebersamaan bersama pasangan, cobalah latihan napas yang bermanfaat menenangkan. Ceritakan pada pasangan tentang perasaan cemas yang dialami sehingga tak tambah frustasi karena merasa sendiri.

Rekomendasi terakhir, daftar 3 hal yang membuat aman, nyaman, harapan, dan apa yang membuat Anda tidak cemas.