Delapan Hari Terapung di Laut Lepas, Nelayan Aceh Berhasil Diselamatkan Bakamla Thailand

JAKARTA - Nelayan asal Sabang, Aceh Ade Elfikar (40) harus menjalani perawatan di RS Wachira, Phuket setelah terapung selama delapan hari di laut lepas. Dia berhasil diselamatkan kapal Badan Keamanan Laut (Bakamla) Thailand.

"Setelah sampai ke daratan, Ade kemudian dibawa ke rumah sakit Wachira, Phuket untuk mendapat perawatan," kata Wakil Sekjen Panglima Laot Aceh Miftach Cut Adek, di Banda Aceh, dilansir Antara, Jumat, 18 Juni.

Sebelumnya, kapal Bakamla area 3 Thailand menyelamatkan nelayan Sabang, Aceh Ade Elfikar (40) yang terapung di kawasan perairan Racha Selatan, pulau Phuket.

Nelayan tersebut terdampar ke Thailand karena mengalami kerusakan pada mesin perahu yang dinahkodainya seorang diri.

Miftach menyampaikan, berdasarkan informasi yang diterimanya dari Konsulat RI Songkhla, nelayan Sabang tersebut pertama sekali meninggalkan pulau Weh Sabang pada Minggu, 6 Juni, bersama nelayan tradisional lainnya dengan menggunakan kapal masing-masing menuju pantai utara pulau Weh untuk menangkap ikan.

"Sekitar satu jam pelayaran, tiba-tiba rombongan nelayan ini diserang angin besar dan kapal terpencar, lalu mereka semua berusaha menyelamatkan diri masing-masing," ujarnya.

Namun, kata Miftach, kapal yang dinahkodai Ade Elfikar mengalami kerusakan mesin, di mana piston kapal pecah dan selanjutnya kapal terbawa arus hingga kehilangan jejak dari kelompok nelayan lainnya hingga terombang-ambing di laut selama delapan hari sehingga tiba di wilayah pulau Racha sekitar 25.6 N selatan pulau Phuket Thailand.

"Lalu perahu Ade ditemukan kapal patroli perikanan Bakamla (Sorn Chon) area 3 perairan Andaman dalam keadaan rusak, dan dia dalam keadaan shock setelah terapung delapan hari di laut lepas, setelah itu baru dibawa ke rumah sakit di Phuket," kata Miftach.

Miftach menuturkan, terkait tindaklanjut nelayan tersebut, pihak Konsulat RI Songkhla telah menghubungi Wali Kota Sabang untuk kemudian disampaikan kepada keluarga yang bersangkutan mengenai kondisinya saat ini.

"Konsulat RI Songkhla sudah menyurati Wali Kota Sabang supaya memberitahukan keluarga yang bersangkutan untuk mempercepat proses pemulihan," demikian Miftach.