Dubai Lirik Transportasi Futuristik Sky Train China
JAKARTA - Otoritas Dubai menandatangani kesepakatan awal dengan produsen Sky Train, moda transportasi produksi China, untuk menjajaki kemungkinan menghadirkan jaringan transportasi revolusioner.
Melansir The National News, Otoritas Transportasi dan Jalan Dubai (RTA) bersama dengan Zhong Tang Sky Railway Group sebagai produsen Sky Train akan mengeksplorasi sistem transportasi futuristik.
Grup Zhong Tang berada di balik proyek yang diujicobakan di Chengdu, barat daya China beberapa waktu lalu. Sementara, sistem sky pod adalah salah satu dari lima moda transportasi yang sedang dipertimbangkan untuk Dubai.
"Mewujudkan tujuan ini membutuhkan pengembangan sistem transportasi futuristik canggih, peningkatan jaringan transportasi berkelanjutan di Dubai untuk mendorong orang menggunakan transportasi umum,” ujar CEO Divisi Kereta RTA Abdul Mohsen Younes.
"Tujuan utamanya adalah untuk memberi peringkat Dubai sebagai tempat terbaik untuk hidup dan bisnis, tujuan bagi pengunjung, menjadi kota paling cerdas dan paling bahagia di dunia," lanjutnya.
Ditenagai dengan baterai lithium, wahana ujicoba Sky Train dibangun di Chengdu, dengan jalur sepanjang 1,4 kilometer dekat Bandara Shuangliu. Menggantung di ketinggian 5 meter, Sky Train mampu melaju hingga 60 km per jam dengan daya angkut hingga 230 penumpang sekaligus.
Dubai sendiri sudah memiliki jaringan metro dua jalur, baik di bawah tanah maupun layang, yang diluncurkan satu dekade lalu untuk mengatasi kemacetan lalu lintas. Sementara, Emirat juga memiliki layanan monorel di Palm Jumeirah dan layanan trem.
Kesepakatan RTA datang sehari setelah penumpang pertama diberikan uji coba sky rail Sharjah baru di Sharjah Research, Technology and Innovation Park. Moda transportasi ini dikembangkan oleh USky Transport of Belarus.
Jalur ujinya membentang sepanjang 400 meter, berfungsi untuk membawa pod penumpang mewah dengan kecepatan hingga 50 km per jam, serta memiliki kemampuan mengangkut kontainer barang.
Sudah menandatangani penjajakan kerja sama sebelum pembangunan jalur komersial permanen, uji coba sepanjang 2,4 km dijadwalkan akan dilaksanakan pada November mendatang.
Untuk diketahui, dengan adanya dua kesepakatan ini, membuktikan Dubai dilirik sebagai pasar produk sistem angkutan massal moderen. Sebelumnya, sudah ada uji coba sistem hyperloop yang mampu mencapai kecepatan 1.080 kilometer per jam dalam tabung vakum.
Baca juga:
- Vila Terapung Mewah Resmi Diluncurkan di Dubai, Harganya Rp77,7 Miliar
- Idulfitri 2021, Burj Khalifa dan Air Mancur Dubai Bertabur Cahaya dan Koreografi Baru
- Kembangkan Program Luar Angkasa, Uni Emirat Arab Umumkan Astronot Perempuan Pertama Arab
- UEA Mau Kasih Kewarganegaraan untuk Orang Asing, Kamu Mau?
Ketika Rencana Induk Perkotaan 2040 Dubai, UEA diresmikan awal tahun ini, Younes memperkirakan ledakan populasi dari sekitar 3,3 juta pada tahun 2020 menjadi 5,8 juta pada tahun 2040.
"RTA menyelaraskan upayanya dengan agenda nasional untuk memelihara lingkungan yang berkelanjutan dalam hal kualitas udara dan ketergantungan pada energi bersih," jelasnya.
"Menandatangani perjanjian dengan sejumlah perusahaan spesialis dalam pengembangan sistem transportasi, akan mengidentifikasi teknologi yang digunakan dalam sarana angkutan massal semacam ini," pungkasnya.