Jangan Panik! Ikuti Langkah Pakar Keamanan Siber Ini Jika WhatsApp Diretas
JAKARTA - Kabar pengalihan akun WhatsApp masih hangat diperbincangkan di jagat media sosial. Para pengguna Twitter pun sempat mengeluhkan pesan viral itu, berpotensi terjadinya peretasan terhadap akun WhatsApp mereka.
Banyak dari mereka mengaku mendapati notifikasi yang muncul dan menyatakan bahwa akun WhatsApp mereka sudah tidak lagi terdaftar di ponsel yang kini mereka gunakan, namun telah sign in atau masuk di perangkat lain. Salah satunya adalah pengguna Twitter @Rohmanstwn.
Lalu hal apa yang seharusnya dilakukan jika kita mengalami hal itu? Menurut pakar keamanan siber dari Vaksin.com, Alfons Tanujaya, warganet tidak perlu panik jika mendapat pesan dari WhatsApp.
Sebab hal itu menunjukkan, ada pihak di luar sana yang sedang berusaha meretas akun WhatsApp kalian. Alfons mengungkapkan jika ada pengguna kedapatan pemberitahuan tersebut, maka jangan langsung mengklik 'OK' melainkan segera memilih tombol 'Verifikasi'
"Asalkan tetap menguasai nomor telepon yang teregistrasi dengan akun WhastApp," kata Alfons dalam pesan singkatnya kepada VOI, Kamis, 14 Mei.
Selanjutnya, Alfons menjelaskan langkah yang harus diambil saat akun dinyatakan telah diretas oleh orang yang tak dikenal. Caranya cukup simpel, dengan menginstall ulang aplikasi WhatsApp.
"Instal ulang WhatsApp, masukkan nomor HP kita, setujui SMS verifikasi yang masuk. Maka WhatsApp akan otomatis login dan terlogout dari HP pembajak," ungkap Alfons.
Alfons menjelaskan, instal ulang aplikasi WhatsApp itu diperlukan untuk mengaktifkan proses verifikasi ambil kembali nomor yang telah dibajak. Nantinya, ketika pengguna masuk kembali ke akun WhatsApp miliknya, hacker akan otomatis keluar atau logout dari akun yang telah diretas.
Hal ini disebabkan karena WhatsApp hanya mengizinkan satu sesi penggunaan akun dari aplikasinya. Artinya, satu akun WhatsApp hanya diizinkan untuk dipakai oleh satu perangkat pada satu periode waktu tertentu.
Baca juga:
Perlu dicatat, dalam proses mengembalikan akun yang telah diretas, ada beberapa hal yang perlu kamu perhatikan. Salah satunya kode unik yang hanya akan diterima pemilik akun WhatsApp, yakni one time password (OTP).
Kode OTP sendiri merupakan password sekali pakai yang dikirimkan WhatsApp lewat SMS atau telepon ketika orang mau masuk ke sebuah akun. Ketika menerima kode OTP ini bisa dipastikan, pengguna merupakan pemilik asli dari akun WhatsAppnya.
Cara Keamanan WhatsApp
Sejatinya WhatsApp telah menyediakan fitur keamanan yang cukup ketat untuk mencegah peretasan. Selain teknologi enkripsi untuk mengamankan pesan, ada juga fitur Two Factor Authentication (TFA) atau bisa dikenal sebagai dua lapis keamanan.
Fitur ini memungkinkan penggunanya untuk menyetel kode keamanan, yang akan diminta setiap kali kamu login dengan nomor WhatsApp di smartphone atau perangkat baru. Cara ini juga menjadi upaya untuk mendeteski apabila ada seseorang yang mencoba login ke akun WhatsApp milikmu.
Bentuk dari fitur TFA biasanya adalah mengirimkan OTP (One Time Password) ke nomor ponsel pengguna. Kode ini hanya akan dikirimkan pada nomer akun yang terdaftar, dengan mengkonfirmasi melalui SMS atau Telepon.
Untuk mengaktifkan fitur ini, pengguna bisa masuk ke bagian menu yang berbentuk tiga titik di pojok kiri atas layar. Kemudian pilih 'Setting' dan masuk ke menu 'Account'.
Setelahnya pilih "Two-step verification" dengan menekan tombol "Enable". Nantinya pengguna akan diminta untuk memasukkan PIN berupa angka yang hanya diketahui kalian, dan e-mail untuk memverifikasinya.
Jika mengaktifkan fitur ini, tidak sembarang orang dapat masuk ke akun WhatsApp kalian. Sebab pihak asing, harus membutuhkan kode PIN dan verifikasi melalui e-mail untuk mengakses akun WhatsApp.