Kasus COVID-19 DKI Naik Lagi, Wagub: Masyarakat Mulai Abai Prokes

JAKARTA - Kasus COVID-19 di DKI Jakarta kembali meningkat dalam beberapa hari terakhir. Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria menganggap saat ini masyarakat mulai banyak yang abai terhadap protokol kesehatan.

"Sebagian masyarakat mulai kurang kontrol dan abai, mulai tidak hati-hati lagi. Mungkin karena capek, sudah setahun lebih (pandemi COVID-19)," kata Riza saat ditemui di kawasan Jakarta Barat, Jumat, 11 Juni.

Selain itu, Riza mengungkapkan kenaikan kasus virus corona di Ibu Kota juga disebabkan masih ada peningkatan mudik lebaran kemarin. Selain itu, mobilitas semakin tinggi karena peniadaan mudik sudah berakhir. 

"Dampak dari interaksi semakin tinggi, dalam dan luar kota karena sudah dibuka. Yang datang dari luar negeri juga terjadi peningkatan beberapa minggu terakhir ini," ujarnya.

Melihat angka kasus yang kembali meningkat dan keterisian tempat tidur isolasi maupun ICU khusus COVID-19 terus bertambah, politikus Partai Gerindra ini meminta warga tetap berhati-hati terhadap penularan virus corona.

"Sekali pun kita sudah banyak sekali melakukan vaksin di DKI Jakarta, namun tidak berarti kita lengah, kita abai. Justru kita ingin ada peningkatan signifikan terkait pengetatatn protokol kesehatan," jelas dia.

Diberitakan sebelumnya, Provinsi DKI Jakarta mencatat penambahan kasus COVID-19 yang cukup tinggi per tanggal 10 Juni 2021, yakni terdapat 2.096 kasus positif dari pemeriksaan 15.775 spesimen.

Angka ini meningkat dari kasus baru per tanggal 8 Juni masih sebanyak 755 kasus dan per tanggal 9 juni sebanyak 1.376 kasus. 

"Jumlah kasus aktif di Jakarta pada hari ini naik sejumlah 970 kasus, sehingga jumlah kasus aktif sampai hari ini sebanyak 12.820 orang yang masih dirawat atau isolasi," kata Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan DKI Dwi Oktavia.

Selain itu, saat ini telah ada 19 kasus varian baru COVID-19 di Jakarta. Rinciannya, sebanyak 18 kasus memiliki riwayat perjalanan dari luar negeri dan 1 kasus transmisi lokal. Namun, Dwi tak menjelaskan jenis mutasi virus apa yang masuk Ibu Kota.

Tak hanya itu, Dwi juga menjelaskan ada 988 keluarga yang tertular COVID-19 dari klaster mudik lebaran tahun ini. "Dari identifikasi klaster mudik sejak 21 Mei hingga 10 Juni 2021, terdapat 2.008 kasus positif dari 988 keluarga," ujar Dwi.