120 Pengendara di Suramadu Positif COVID-19, Walkot Eri Cahyadi:Nyuwun Tulung Jaga Prokes
SURABAYA - Sebanyak 239 pengendara terjaring penyekatan di Jembatan Suramadu diketahui reaktif COVID-19 hasil tes antigen. Sebanyak 120 pengendara di antaranya dinyatakan terpapar COVID-19 dari tes swab PCR.
"Sampai dengan pukul 12.00 WIB, yang positif COVID-19 hasil tes Swab PCR ada 120 orang. Sisanya masih menunggu hasilnya keluar," kata Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi, di Surabaya, Kamis, 10 Juni.
Eri Cahyadi mengatakan, ada sebanyak 13.735 pengendara yang sudah dites rapid Antigen sejak digelar penyekatan di Jembatan Suramadu mulai Sabtu, 5 Juni hingga Kamis, 10 Juni 2021. Dari jumlah tersebut, ada sebanyak 13.496 yang hasilnya negatif, dan 239 yang hasilnya positif.
Menurut dia, warga yang hasil tes swab PCR positif, langsung dibawa ke rumah sakit penyangga sesuai arahan dari Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa. Kemudian bagi yang masih menunggu hasil tes PCR-nya, sementara diarahkan ke Hotel Asrama Haji.
"Rumah sakit penyangga sesuai arahan Bu Gubernur seperti ke Rumah Sakit Dr Soetomo dan beberapa rumah sakit lainnya," katanya.
Selain melakukan penyekatan di Suramadu atau di pintu masuk Surabaya, Eri memastikan saat ini pihaknya tengah fokus melakukan antisipasi di dalam kota. Sebab, dia tidak ingin ada peningkatan kasus di dalam kota. "Swab massal dan Swab Hunter di dalam kota terus kita lakukan, baik di permukiman warga dan keramaian masyarakat," ujarnya.
Baca juga:
Selain itu, Eri Cahyadi juga menegaskan pihaknya terus melakukan pendataan kepada warga yang melakukan mobilitas di beberapa minggu terakhir ini. Hal ini dilakukan untuk deteksi dini sebaran COVID-19 di Surabaya.
"Kalau ada warga Madura yang berkunjung ke Surabaya dan sebaliknya, kita lakukan tracing dan juga tes, termasuk tesnya itu ke pasar-pasar," katanya.
Eri Cahyadi mengingatkan warga Kota Surabaya untuk selalu menjaga protokol kesehatan. Ia yakin, dengan cara gotong-royong dan bersama-sama menjaga prokes, maka kasus COVID-19 di Kota Surabaya bisa ditekan.
"Jadi, aku nyuwun tulung kepada warga, ayo terus menjaga protokol kesehatan, supaya tidak ada lonjakan kasus di Surabaya," katanya.